bab 1
Aku ratna seorang ibu rumah tangga, mempunyai dua anak perempuan yang cantik dan lucu, dina dan saffa. Anaku dina sudah beranjak remaja berusia 9 tahun sedangkan saffa berusia 2 tahun.
Aku dan keluarga kecilku masih menumpang dirumah kelurga mas hilman, suami ku. Tetapi sebisa mungkin mas hilman bertanggung jawab menghidupi keluarga kecil kami. Kadang aku ingin mengontrak rumah tapi mas hilman dan bapak mertuaku menolak karena menurut beliau alanglah baiknya anak lelaki pertama tetap tinggal di rumah sendiri.
Mas hilman adalah anak pertama dari 3 bersaudara, kedua adik perempuannya. mawar dan seruni sudah menikah, tetapi kita semua masih tetap tinggal dalam satu rumah. Betama ramainya rumah ini berkumpul dengan keluarga besar suamiku. Tetapi ada juga kejulidan dari adik iparku mawar, seperti tadi memarahi ankku tanpa sebab.
"dina.... Gak liat mata kamu ada orang duduk kamu senggol, jalan itu pake mata.." teriak mawar adik ipar ku. Aku hanya bisa mengelus d**a melihat dina di marahi sama tantenya, bukab hanya kali ini tapi sering.
Entah apa yang dipikirkan mawar seharusnya sudah bisaberpikir dewasa,dia juga seorang ibu.
"maaf tante gk sengaja..." dina membela diri.
"alasan aja kamu... Awas jangan deket, keluarga kere!" Hardik mawar.
Aku seorang ibu tak terima anak ku diperlakukan seenaknya, tapi aku tidak mau mencari ribut.
Aku berusaha menegur mawar baik-baik tapi malah mendapat nyiyiran.
"ya tante... Namanya juga anak2 dimaklumi aja ya, gak usah ributalu didengar tentangga" ucapku.
"enak aja mbak kamu ngomong,liat ni sakit di senggol" sungutnya,. Duh... Kok aku jadi gregetan ya pengen aku sumpal mulutnya sudah habis kesabaran ku.
" hai mawar...memanganya dina segede apa nyenggol dikit aja bisa bikin kamu kesakitan" hardiku tak terima.
" kamu siapa si mbak, kamu itu cuma numpang dirumah ku" bentaknya
astagfirullah….."hanya itu yang bisa aku katakan, karena aku tidak mau ada keributan. ingin ku mengadu pada Mas hilman tapi pasti Di suruh bersabar