30

221 Kata

“Ya, sepertinya penilaian ayah meleset tentang mereka. Ayah tidak tahu yang sebenarnya. Tapi siapa juga yang mau direpotkan? Aku juga tidak mau. Aku bisa melakukan semuanya sendirian. Aku bisa. Aku pasti bisa melewati semua rintangan ini dan bertemu dengan ibu lagi. Ya, aku mengerti mengapa ayah dan ibu tidak bisa bersama. Tapi suatu saat nanti, aku pasti bisa bertemu dengan ibu lagi” gumanku penuh harap. Aku pun mencoba bangkit dari tempat tidurku. Meraih tongkat yang ada di samping tempat tidurku. Lalu kucoba untuk berdiri tanpa bantuan. Aku merasakan kaki kananku sakit. Aku pun tak bisa menahan berat badanku sendiri, hingga aku jatuh dan ambruk ke lantai. “Aaaaa...!” teriakku, tubuhku pun menghantam kerasnya lantai keramik berkilau ini. Suara jatuh tongkat ke lantai pun membuat bunyi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN