168

225 Kata

“Selamat pagi!” ucapku dengan perasaan senang yang kemudian duduk. Aku duduk tepat di samping dua brother yang duduk berhadapan. Ibuku tersenyum manis, ibu atau disebut dengan mama. “Pagi, kamu mau sarapan pagi apa?” tanya ibuku. “Aku rasa roti saja sudah cukup!” jawabku yang kemudian mengambil rote dan mengolesnya dengan selai. Aku membuat roti isi selai setinggi gunung yang membuat dua brother tersenyum sinis. “Hah, apakah seperti ini yang diajarkan seseorang?” ucap Zanko. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka katakan, gunung roti ini membuatku tersenyum. Aku menyatukan kedua tangan dan mulai memakan gunung roti ini. Tidak lama kemudian, aku telah menghabiskan gunung roti tanpa menyisakan sedikitpun. “Wow...makanmu banyak juga. Apa yang bisa kamu lakukan dengan tenagamu itu?” uca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN