Aku sangat tidak menyangka dengan apa yang aku lihat sekarang ini. Di depanku ada mas Barga, masih tertidur pulas sedangkan aku bersiap-siap untuk sholat subuh. Aku sungguh tidak menyangka kalau mas Barga mau untuk tidur di satu ranjang denganku. Awalnya semalam aku menolak, demi kenyamanannya. Tapi dia yang terus saja memaksaku dan akhirnya sekarang kami tidur di atas ranjang yang sama. Karena masih malu juga, aku belum berani membuka hijabku. Tidur dengan menggunakan hijab, dengan suami sendiri kedengaranannya sangat lucu. Tapi inilah aku, dan mungkin mas Barga yang belum siap dengan semuanya. Kami berjanji untuk memulai dari awal dengan pelan-pelan. Tentu butuh proses. Melihatnya seperti ini saja sudah membuatku senang. Sudah cukup bagiku. “Mas… Mas bangun, mas. Sudah mau

