SKYLIGHT #02

799 Kata
Shelina Resse, pewaris tunggal perusahaan Resse'Corp, perusahaan dibidang kesehatan, memiliki begitu banyak cabang rumah sakit yang diberi nama 'Seline medical' mereka juga memproduksi obat-obatan yang sangat bagus dan laris dipasaran. Sikap Shelina begitu dingin dan arogan sehingga membuat wanita itu tidak ingin diekspos pada publik, hari pertunangannya adalah hari pertama ia dikenalkan pada dunia setelah menyelesaikan s2nya di Harvard, rencananya dia akan melanjutkan bisnis ayahnya dengan menjadi CEO Resse'Corp mengetahui bahwa Shelina sudah cukup umur dan memiliki bekal untuk melanjutkan perusahaan itu. Tapi kemarin malam acara pertunangannya batal, bahkan sudah menjadi gosip terhangat hari ini, wajahnya tercetak dimana-mana, dan itu membuat Shelina sedikit risih. Shelina turun dari mobil saat pintu di bukakan, ia mengenakan setelan formal, yaitu bladzer dan rok span pendek, serta kalung dan jam tangan sebagai aksesoris. Saat itu sedang turun hujan, seseorang berpakaian rapih memayungi Shelina hingga masuk kedalam gedung perusahaan, banyak karyawan yang sudah menunggu untuk menyambutnya di depan Lobby, karena Shelina hari ini resmi menjadi CEO baru mereka. Hanya sebuah sambutan kecil-kecilan dari para karyawan, Shelina tersenyum kecil Begitu melihat antusias para karyawan menyambutnya, "Ulang tahun ku masih lama." Shelina memasang wajah datarnya. Ia menatap sebuah kue yang lumayan besar di depannya, kue itu bertuliskan 'Selamat datang CEO Shelina Resse'. Para karyawan memasang raut wajah mereka yang ketakutan, karena tidak bisa menahan tawanya begitu lama akhirnya tawa Shelina pecah, "Kenapa kalian begitu tegang? Aku hanya bercanda, aku tidak sedingin itu." ucap Shelina, para karyawan tanpa sadar menghembuskan nafas mereka dengan lega. Shelina menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kalian nikmati saja dulu acara ini, makan kue lalu kembali bekerja setelah jam makan siang." kata Shelina yang diangguki para karyawan, Shelina pergi meninggalkan Lobby menuju ruangannya di temani 2 bodyguard yang selalu berada di belakangnya. Shelina melihat setiap sudut ruangan barunya, dia sangat menyukainya, apalagi ruangannya transparan sehingga ia bisa melihat kearah luar yang menampakan pemandangan kota Hollywood. Shelina masuk keruangan itu sedangkan para bodyguardnya menunggu di luar, ia mendudukan bokongnya di kursi nyaman, bukannya menikmati hari pertamanya bekerja dengan santai, Shelina berniat menyelesaikan setiap dokumen yang ada di mejanya dengan cepat. Shelina juga dikenal dengan wanita gila kerja di kampusnya. Dia mendapat nilai terbaik di angkatannya waktu itu. Setelah selesai menyelesaikan dokumen-dokumen itu, Shelina melirik Arlojinya yang menunjukan pukul 2 siang. Harusnya mereka sudah selesai istirahatkan? Tangan Shelina mengambil gagang telepon dan menghubungi sekertarisnya, sebelum bekerja Shelina sudah menghafal nama-nama karyawan yang akan sering berhubungan dengannya jadi dia sudah tahu nama sekertarisnya walaupun belum memperkenalkan diri. "Zara, apa aku ada jadwal hari ini?" "Sebentar nyonya--" "--anda memiliki 3 jadwal hari ini, pukul 3, lalu pukul 5, karena tadi pagi anda tidak bisa datang, jadi saya meminta pengunduran waktu pada pukul 8 malam." Jelas Zara di sebrang sana. Shelina nampak menimang-nimang sebelum berucap, dia mengetuk-ngetukan jemarinya di atas meja, "Batalkan pertemuan yang tidak terlalu penting, aku lelah hari ini." "Jam 8 malam, Cancel!" titah Shelina pada Zara. "Baik nyonya, anda hanya akan mendatangi satu rapat dengan presdir Skyler pada pukul 5" jelas Zara, Shelina menyetujuinya, ia langsung mematikan sambungan teleponnya, ia bangkit dari duduknya berniat mencari makan siangnya yang terlambat. Tapi tampaknya ia harus kembali mengurungkan niat itu saat mendengar deringan dari telepon ruangannya, ia mengangkat telepon itu, "Ada apa Zara?" tanyanya. "Nyonya, nona Valerie ingin bertemu dengan anda." kata Zara di dalam telepon, Shelina tersenyun mendengar hal itu, "Biarkan dia masuk." kata Shelina. Tidak lama pintu terbuka menampakan Valerie yang datang dengan membawa tempat bekal makanan di tangannya, ia berjalan mendekati Shelina dengan kepala yang sedikit menunduk. Shelina menikmati pertunjukan itu, ia hanya memperhatikan Shelina yang kesusahan menghampirinya, "Ka..kakak, aku membawakan makanan untukmu." kata Valerie. Valerie menghampiri meja Shelina, menyiapkan makanan untuk Shelina, Shelina tersenyum sinis, "Adik, kamu sampai repot-repot melakukan ini." Valerie tersenyum lembut, "aku membawakan makanan saat tahu kakak belum makan sejak pagi." jelasnya. "Astaga, pasti kamu mendengarnya dari para bodyguard ku, mereka memang ceroboh! Aku sudah makan tadi." bohong Shelina, Valerie menampakan raut wajah sedih. "kakak, apa kakak masih marah padaku? Kakak tidak mau memakan makanan buatan ku." Cicit Valerie. Shelina tersenyum ramah, "bagaimana mungkin, kamu bisa tinggalkan makanan mu disini." "Benarkah kakak?" Valerie tersenyum senang hingga matanya berbinar, walaupun Valerie tidak secantik Shelina tapi wanita itu bisa dibilang cukup imut dan lucu karena sikap kekanakannya. "Kalau begitu aku akan pergi." ucap Valerie, dia berjalan kearah pintu, pintu terbuka, Valerie baru selangkah keluar dari pintu itu dan Shelina seakan sengaja berkata, "Ethan, Jeremy, kalian masuklah! Ambil makanan ini, aku jijik melihatnya." Tentu saja Valerie mendengar perkataa Shelina dengan begitu jelas, air matanya lolos dari kelopak matanya, Shelina melirik kearah Valerie dan tersenyum puas saat mengetahui jika wanita itu menangis. "Baik nyonya." kata Jeremy dan Ethan, mereka adalah bodyguard khususnya Shelina. Baru beberapa langkah masuk kedalam ruangan itu, Shelina kembali berkata, "Tidak perlu, aku akan memakan ini, ini adalah buatan adik ku, dia sudah susah payah membuatnya, tadi aku hanya memberikan sedikit pelajaran padanya agar kedepannya dia tidak melakukan kesalahan yang sama." Jeremy dan Ethan mengangguk kemudian kembali keluar dari ruangan Shelina, Shelina melihat-lihat makanan yang disediakan Valerie kemudian memakannya hingga habis. To Be Continue
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN