Episode 9 - Misi Dhana

1038 Kata
“Baik tuan. Kami akan duduk.” ujar pemimpin bodyguard itu duduk dan diikuti dengan anak buahnya yang lain. “Baiklah. Oh iya sebelum itu, Sandy, aku juga sudah memaafkanmu. Kamu tidak boleh menilai seseorang dari penampilan luarnya. Aku tahu bahwa kau adalah orang yang baik.” Ujar Dhana sembari tersenyum kepada Sandy. Sandy pun merasa malu karena dia telah meremehkan Dhana. “Saya juga minta maaf atas kekasaran saya hari ini, tuan Dhana.”ujar Sandy. “Tidak masalah. Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Sekarang aku mengumpulkan kalian di tempat ini karena aku hendak mengatakan misiku kepada kalian semua.”ujar Dhana. Mereka yang ada di ruangan itu memandang Dhana dengan serius. “Pertama-tama aku mengucapkan terima kasih kepada Carli atas handphonenya. Kau dapat mengecek di rekening perusahaanmu. Nominal yang kamu minta sudah aku transfer. Tapi aku mau meminta izin terlebih dahulu kepada tuan Carli.”ujar Dhana memandang Carli. “Tuan tidak perlu meminta izin saya. Tuan adalah atasan saya sekarang. Tuan juga adalah pemilih perusahaan ini sekarang. Tuan tidak perlu izin apapun dariku.”ujar Carli. “Ah tidak baik seperti itu. Hanya kalian saja yang tahu aku pemilik tempat ini. Tapi secara akte tertulis, Anda lah pemilih perusahaan ini.”ujar Dhana. “Baiklah tuan. Aku akan mengikuti perkataan tuan. Apa yang dapat saya bantu, tuan?”tanya Carli. “Aku meminta Serli menjadi sekretaris pribadiku. Aku kagum dengan kebaikan hatinya saat pertama kali bertemu dengannya. Aku akan sangat sibuk di masa depan. Aku membutuhkan seseorang yang mengatur jadwalku mulai saat ini. Apakah tuan Carli bersedia memberikan Serli menjadi sekretaris pribadiku?” “Silahkan tuan. Saya tidak keberatan.”ujar Dhana. “Baiklah. Sekarang aku mau bertanya kepada Serli. Serli, apakah kau bersedia menjadi sekretaris pribadiku?” tanya Dhana kepada Serli. “Ba…baik tuan Dhana. Saya merasa terhormat dapat membantu tuan. “ujar Serli. “Baiklah kalau begitu. Tuan Carli, bantu aku membuat kontrak kerja Serli. Gajinya sepuluh kali lipat dari yang dia peroleh saat ini. Serli, aku ingatkan kepadamu. Kerjamu akan sangat banyak. Kalau kamu membutuhkan orang yang membantumu, kamu dapat menyampaikannya kepada Carli. Aku hanya ingin semua beres. Kamu mengerti, Serli !!! “ ujar Dhana. “Baik tuan. Saya mengerti.”ujar Serli. Sandy menyesal telah menyinggung Dhana. “Sekarang aku mau meminta kepada Sandy. Aku mengangkatmu sebagai direktur di perusahaan alat kesehatan yang baru saja aku beli. Aku melihat kamu memiliki bakat dalam menjual sesuatu. Apakah kamu bersedia menerima posisi itu? Walaupun kamu menjadi bawahan Serli, tapi aku akan memberimu gaji lima kali lipat dari yang kamu terima sekarang.”ujar Dhana. Sandy tidak menyangka dia mendapat durian runtuh hari ini. Dia berpikir bahwa dia akan dipecat dari perusahaan ini begitu dia mengetahui Dhana adalah pemilik perusahaan properti Carli ini. “Ba..baik tuan Dhana. Terima kasih atas kesempatan yang tuan berikan. Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya hari ini. Hari ini adalah pelajaran yang sangat berharga bagi saya.” Ujar Sandy berdiri dan memberi hormat kepada Dhana. “Baiklah kalau begitu. Tuan Carli, tolong bantu saya untuk membuat kontrak kerja tuan Sandy. “ujar Dhana. “Baik tuan.”ujar Carli. “Sekarang aku mau berbicara dengan tuan Carli. Aku mengangkat Anda sebagai penanggung jawab hukum di semua perusahaan yang aku miliki.”ujar Dhana. “Apa yang tuan maksud? Berapa perusahaan yang tuan miliki?”tanya Rosa penasaran. “Ha…ha…ha.. Tadinya aku mau merahasiakan hal ini dari nona Rosa. Tapi aku akan mengungkapkan sekarang di tempat ini. Tapi aku meminta kalian untuk tidak mengatakan rahasia ini kepada siapapun. Kalian mengerti !!! “ “Mengerti tuan. “jawab mereka yang berada di ruangan itu secara serentak. “Saat ini aku sudah membeli sebuah perusahaan transportasi online dengan harga sebesar seratus lima puluh miliar. Aku juga sudah membeli sebuah perusahaan internet dengan harga sebesar dua ratus lima puluh miliar. Lalu aku juga membeli sebuah perusahaan alat kesehatan dengan harga sebesar seratus miliar. Terakhir aku membeli sebuah perusahaan induk yang memiliki sepuluh rumah sakit dengan harga sebesar lima ratus miliar. Jika aku total harga dari keempat perusahaan yang aku beli itu, aku harus mengeluarkan uang sebesar satu triliun rupiah. Aku berjanji akan melunasinya dalam sepuluh hari. Benar kan, nona Rosa .”ujar Dhana sembari tersenyum kepada Rosa. Mereka pun memandang Rosa dengan tatapan penasaran. “Be..benar tuan Dhana.”ujar Rosa. “Jadi dia menarik dananya untuk membeli semua perusahaan itu. Aku tidak heran dia butuh dana itu dengan cepat. Ternyata dia sudah membeli perusahaan. Baiklah. Aku tidak boleh menyinggung orang ini.”batin Rosa. “Jadi kalian sudah tahu bahwa saat ini aku sudah memiliki lima perusahaan termasuk perusahaan properti Carli ini. Jadi aku mau mengangkat direktur di masing-masing perusahaanku itu. Untuk perusahaan properti Carli, tuan Carli tetap sebagai direktur perusahaan ini. Secara akte tertulis, tuan Carli adalah pemilik penuh saham di perusahaan ini. Berikan sepuluh persen kepada nona Rosa. Nona Rosa akan menjadi komisaris di setiap perusahaan saya. Apakah Anda keberatan nona Rosa ?” tanya Dhana kepada Rosa. Rosa terkejut mendengar perkataan Dhana. “Tapi tuan. Bagaimana mungkin tuan memberikan saham yang tuan miliki secara gratis kepada saya?”ujar Rosa. “Oh tidak ada yang gratis. Saya hanya mencantumkan nama Anda saja di akte tersebut. Anda akan mendapatkan bagian lima persen dari keuntungan tahunan dari setiap perusahaan itu. Pemilik semua perusahaan ini adalah saya. Saya akan membagi keuntungan kepada kalian sesuai dengan kinerja kalian. Bagaimana dengan pemikiran saya ini? “tanya Dhana kepada mereka semua. “Baiklah tuan. Kami mengikuti apa yang menjadi perkataan tuan.”ujar Carli.   “Baiklah kalau begitu. Tadi saya sudah mengangkat Sandy sebagai direktur di perusahaan alat Kesehatan. Sekarang saya ingin mengangkat nona Rosa sebagai direktur dari perusahaan induk rumah sakit yang saya miliki. Tuan Carli akan menjadi komisaris di perusahaan induk itu. Apakah kalian berdua setuju?”tanya Dhana kepada Rosa dan Carli. “Baik tuan. Kami bersedia.”ujar Rosa dan Carli secar bersamaan. “Sekarang aku akan memilih tuan Jack sebagai direktur di perusahaan internet yang aku miliki. Apakah tuan Jack bersedia?”tanya Dhana kepada Jack. Jack terkejut dan tanpa disadarinya, air mata menetes di pipinya. Dia tidak menyangka dia akan diberikan sebuah tanggung jawab sebesar ini oleh orang yang telah disepelekannya sebelumnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN