bab 1
Pagi hari nanti indah kejora mulai dengan berbelanja kebutuhan rumah untuk iya dan semua anggota keluarga suaminya. Kejora dengan antusias mencari liat belanja yang sudah di buat oleh ibu mertuanya. Selama enam tahun kejora sebagai seorang istri memgabdikan dirinya pada mahendra dan keluarganya.
Pagi hari nanti indah kejora mulai dengan berbelanja kebutuhan rumah untuk iya dan semua anggota keluarga suaminya. Kejora dengan antusias mencari liat belanja yang sudah di buat oleh ibu mertuanya. Selama enam tahun kejora sebagai seorang istri memgabdikan dirinya pada mahendra dan keluarganya.
" Alhamdulillah... Akhirnya belanjaan sudah semua saat nya pulang. " Kejora keluar dari pasar tradisional yang padat dengan para penjual dan juga pembeli yang ramai setiap harinya. Pandangan indah sendu tatkala melihat sepasang suami istri yang begitu mesranya belanja di pasar. " Kapan ya mas mahendra mau seperti itu, " Seketika lontaran menyadRkan kejora kalau selama ini suaminya tidak pernah pergi bersamanya, alasannya selalu saja sibuk di kantor.
Tak butuh wKtu lama kejora sudah sampai di depan rumah suaminya yang sudah enam tahun ia tinggali, di sini lah kejora memgabdikan dirinya sebagai seorang istri walaupun tidak di anggap. " Aku harus cepat masuk dan masak sebelum nanti mama marah marah lagi" Ucap kejora bwrgegas membawa barang belanjaannya masuk ke dalam rumah. Betapa kagetnya kejora melihat rumah berantakan dengan makanan, debu di mana mana.
" Astaga... Ini pasti kerjaan celin dan yuna " Keluh kejora melihat sekitaran ruang tamu di meja nya terdapat sampah bekas makanan cepat saji. " Kapan sih mereka sadarnya.. Udah enam tahun aku tinggal disini jorok mereka nggak hilang hilang" Omel kejora mengemasi meja makan yang berserakan makanan celin dan yuna.
"Apa kamu bilang aku dan yuna jorok! " Entah kapan celin dan yuna berdiri tepat di belakang kejora iya tidak tau yang pasti celin dan yuna mendengar keluhan kejora barusan.
" Kan memang betul yang aku bilang, kalian kalau habis makan selalu saja tidak mau membebaskan rumah ini" Jawab kejora kearah dia adik kakak itu. Raut wajah celin dan yuna tampak sekali mereka kesal dengan perkataan kejora walaupun itu betul.
" Eh.. Kejora jangan mentang mentang kamu nikah sama mas mahendra kamu sok nasehati kami ya! " Ucap celin kasar mendorong kejoraj jatuh ke lantai. Alma yang mendengar keributan di atas kamarnya segera berjalan turun ke lantai bawah, karena suara yang dia dengar dari arah ruang tamu.
" Kamu kok kasar celin, aku kan kakak ipar kamu dan tidak seharusnya kamu kasar sama aku! " Ujar kejora tak mau kalah dengan celin. "Kakak ipar katamu? Kamu itu cuman di anggap pembantu yang tidak di bayar saja disini kejora... Atau perlu aku ambilkan cermin? " Ujar celin tertawa sinis kearah kejora yang tertunduk di lantai ruangan itu.
" Kalian apa apaan sih pagi pagii begini sudah ribut" Ucap alma menuruni tangga sudah rapi dengan pakaiannya. Alma memang tidak pernah mau kalah dengan remaja seusianya, alma juga berselingkuh dengan berondong
lain sedangkan celin dia terlilit hutang rentenir dan yuna juga terlibat investasi bodong.
"Ini mah.. Masak aku di bilang jorok sama kejora" Ujar celin mengadu pada mamanya. "Apa betul begitu kejora? " Tanya alma tajam kearah kejora. "Betul ma.. Tapi mereka yang nggak mau beresin sisa makanan mereka ma" Jawab kejora jujur. Alma mensejajarkan tubuhnya dengan kejora dan membuka kamera ponselnya dan mengarahkan layar ponselnya ke wajah kejora.
" Saya mau tanya kejora, apa yang kamu lihat di cermin itu? " Tanya alma datar kearah kejora. Celin dan yuna tersenyum senang melihat kejora hancur seperti ini. Kejora hanya diam membeku tanpa mau buka suara menahan limpahan airmata yang ia tahan di pelupuk matanya. " Ayo jawab, kamu lihat apa? " Sentak alma mencengkram bahu kejora sekuat mungkin. "Lepasin mah... Sakit! " Rintih kejora menahan sakit bahu nya di cengkram alma.
"Makanya jawab! " Alma geram melihat tubuh gendut kejora. " It itu wajah ku ma" Jawab kejora ketakutan. " Sekarang kamu sadarkan gimana diri kamu, jangan berani menghina putri saya.. Tugas kamu dsni hanya mengurus keluarga ini, bersihkan rumah! " Bentak alma pergi dari hadapan kejora. " Ayo sayang kita pergi" Ajak alma pada kedua putrinya.
" Hiks hiks hiks"
" Apa aku ini binatang yang di perlakukan seperti ini... Hiks hiks bahkan suami ku pun tidak pernah membela ku di depan keluarga nya malah iya yang juga menambah penghinaan itu" Tangis kejora pun tumpah juga tak sanggup menahan sakit hati ini.
Derap langkah terdengar dari arah tangga, ternyata mahendra yang baru saja bangun tidur mendengar keributan di bawah kamarnya. " Aduh.... Kalian ngAPAIN sih pagi pagi udah ribut aja, gak tau orang tidur apa! " Mahendra di buat kesal dengan keributan di pagi hari. " Kamu tanya aja sama istri kamu ni! " Ujar alma sinis kearah kejora.
" Kejora.... Ada apa lagi sih kamu ribut pagi pagi begini, kalau papa tau nanti tambah heboh! " Bentak mahendra pada istrinya. Padahal mahendra tidak tau kejadiannya annya seperti apa tapi ia malah menghakimi istrinya.
" Bukan aku mas, aku cuma minta celin dan yuna beresin bekas makan mereka apa aku salah! " Kejora mencoba membela dirinya yang tidak ingin disalahkan terus menerus seperti ini. " Kan kamu bisa tinggal beresin, apa salahnya sih? Toh kamu udah biasa ngerjainnya kan! " Jawab mahendra. Dan lagi-lagi Kejora disalahkan oleh keluarga mahendra. Sekuat apapun kedera membela dirinya tetap saja di mata keluarga Mahendra dia tetap salah.
" aku nggak mau tahu ya kamu harus beresin semuanya sebelum Papa lihat ini berantakan Aku nggak mau ada keributan lagi pagi-pagi" ujar Mahendra berapi-api ke arah kejora. " Kapan sih Mas Mahendra mau membela Aku di depan keluarganya, 6 tahun aku menjadi istrinya aku hanya dijadikan seperti pembantu oleh mereka" Kejora membatin.
Kejora tidak bisa membantah perkataan suaminya dia harus segera membersihkan ruang tamu itu dan melanjutkan kegiatannya untuk memasak makanan untuk sarapan keluarga suaminya pagi hari ini. Setelah membersihkan ruang makan yang berantakan oleh Celine dan Yoona Kejora Kejora melangkahkan kakinya dengan gontai membawa keranjang yang berisi bahan makanan yang ia beli di pasar tradisional pagi tadi.
Setelah sampai di dapur Kejora menyimpan dulu bahan makanan itu di kulkas dan memasak seadanya untuk sarapan pagi mereka di rumah Mahendra tidak ada pembantu jadi semuanya Kejora yang mengerjakannya sampai-sampai Kejora tidak dapat mengurus dirinya sendiri walaupun tidak dianggap Kejora membuktikan bahwa dirinya mau mengabdi atas suaminya dan mengurus seluruh anggota keluarganya tapi apa yang didapat oleh Kejora hanya penghinaan bahkan Kejora tidak pernah sama sekali diajak oleh Mahendra untuk keluar rumah hanya segera untuk berjalan-jalan bersama Kejora sudah sering diingatkan oleh sahabatnya untuk berhati-hati dengan suaminya Tapi sayangnya Kejora dibutakan oleh cintanya pada Mahendra dia selalu saja percaya dengan Apa perkataan dari suaminya itu.
" Kenapa sih mas, sekalipun kamu tidak pernah membela aku" Batin kejora merintih merasakan perlakuan suami nya yang tidak pernah sekalipun memihaknya.
Setelah 1 jam berkutat di dapur menyiapkan menu sarapan untuk keluarganya, Kejora sudah menghidangkan makanan untuk keluarga besar Mahendra si meja makan. "Ma,kejora izin ke kamar ya ma mau lihat mas Mahendra" Ujar kejora izin untuk ke atas kamar mereka untuk menemui Mahendra karena Mahendra mau berangkat kerja pagi ini. " Ya udah sana! " Ujar alma ketus. Sedangkan celin dan yuna tertawa sinis melihat kakak iparnya di oerlakukan seperti itu.
" Ma, kok kejora makin hari makin jelek ya, mana badannya makin gemuk lagi" Ujar celin kearah alma yang tengah memyusun rapi hidangan yang disiapkan menantunya itu. " Mana mama tahu, kamu tanyalah orangnya " Ujar alma.
" Mas udah mau berangkat, sini biar aku pakaian dasinya" Ujar kejora memegang dasi di leher Mahendra. "Nggak usah... Tangan kamu bau bawang, badan kamu bau keringat lagi! " Ujar Mahendra menepia tangan kejora. Seperti peluru yang memghujam jantung kejora sakit tapi tidak berdarah.
" Mas aku ini kan istri kamu mas bukan pembantu di rumah ini, tapi kenapa kalian memperlakukan aku seperti binatang yang harus melayani tuannya! "Ujar kejora dengan suara tercekat menahan air mata. " Kamu nggak usah cari masalah pagi pagi begini kejora, aku mau kerja" Jawab Mahendra datar. Tanpa memikirkan perasaan istrinya sakit hati atau tidak.