Ruang makan itu terasa sunyi, hanya dentingan sendok yang sesekali terdengar. Semuanya menikmati makan malamnya dengan tenang. Arthur sang kepala keluarga sesekali melirik pada putri angkatnya yang terlihat lahap. Ia merasa bahagia dan tenang ketika putrinya itu ada disampingnya. Tapi, Arthur juga tau jika itu tak akan terjadi selamanya. Karena cepat atau lambat keluarga dari putri angkatnya pasti akan segera mencarinya dan mengambilnya dari pelukan Arthur. Mungkin jika saat itu tiba Arthur akan merasa sakit dan merasa kehilangan lagi. "Daddy kenapa liatin Delisa terus? Delisa rakus banget ya makannya?" Sarah as Delisa bertanya dengan tersenyum malu. Maklum, ia benar-benar sudah lapar dan melihat makanan di depannya ia tak akan sanggup untuk tidak melahapnya. Arthur tersenyum

