Pelajaran kali ini cukup menegangkan. Tak ada raut senyum dari dosen mereka yang kini menunggu mahasiswanya menyelesaikan tugas dengan cepat. Matanya memandang ke seisi ruangan dengan tajam. "Sekarang, Ra." Bisik Maya sambil menyenggol siku Adara pelan. "Ini waktu yang pas untuk ngebuat keadaan jadi santai." "Apanya?" Adara bertanya tak mengerti. "Nembak Pak Galang." Uhuukk!! Adara tersedak salivanya sendiri. Tidak percaya jika Maya benar-benar berniat membuatnya malu dimuka umum. "Kamu jadiin aku korban untuk menghindari murka Pak Galang?" "Habisnya muka dia serem gitu, Ra. Ayolah... Please!" Jelas Adara menggeleng. "Nggak. Aku nggak mau dan nggak akan pernah mau. Entar kalau dia terima, kan aku juga yang susah." "Kepedean banget!" "Yang ribut dibelakang apa sudah selesai? Kalau

