Episode 4

1100 Kata
Selama ini dia ga pernah ceritakan mimpinya pada orang tuanya karena dia fikir itu adalah hal yang tak penting untuk mereka  Rania hanya masih mengaduk minuman nya saat Diandra merebut nya dari tangan Rania  "Hey!!" Ia kaget dan melotot kan matanya  "Lagian lagi makan kerjaannya ngelamun Mulu noh liat makanan kamu nangis mau di makan" sungut nya  Rania melihat makanan nya yang masih utuh belum disentuh sama sekali sementara isi piring  diandra dan Amel sudah hampir setengah nya dimakan  "Kamu kenapa sih Ran, mikirin apa?" Tanya Amel melunak "Nggk ..a.aku cuma ingat mimpiku tadi " "Mungkin dia jodoh kamu Tak" timpal Diandra membuat kedua sahabatnya diam "Iya ,temen ku pernah bilang kalau kita mimpi ketemu cowok dan ga pernah liat wajahnya itu katanya jodoh kita yang datang " "Jodoh?,jangan-jangan bener Ran kalau itu jodoh kamu"  "Semoga "jawab Rania memberi senyuman pada dua sahabatnya    Rania benar-benar ingin tahu siapa pria yang ada dalam mimpi nya tanpa Mereka dan siapapun tahu seseorang mengawasi dan mendengar semua pembicaraan mereka. Rania POV*)     Aku malas melakukan apapun saat inii fikiran ku belum ku alihkan dari di a,dia yang selalu hadir dalam tidurku seperti tadi siang,siapa dia sebenarnya?apa benar dia jodoh ku jika memang itu benar apa artinya taman indah dan semua yang ku lihat itu adalah bagian dari surga!!! Argg rasanya aku ingin mencuci otakku untuk sejenak lupa pada pria dalam mimpi ku   "Ngelamun lagi buk " Amel melewatiku dan menghempaskan diri ke sofa disusul  Diandra,hari libur memang menyenangkan bagi mereka berdua Sepuasnya nonton Drakor!aku sebenarnya bukan anti Drakor  Aku suka nonton tapi tidak mengidolakan siapapun tidak seperti mereka yang ngefans banget sama oppa Lee min hoo dan Soong Jong kii Jujur saja aku tidak bisa bedakan wajah mereka haha Aku lebih suka menggambar,padahal dari kecil aku paling ga suka menggambar setiap ada tugas menggambarkan nilai ku pasti tertinggi deretan belakang tapi entah kenapa setelah beberapa kali bertemu dengan seseorang dalam mimpiku aku jadi suka menggambar walaupun gambar nya ga bagus-bagus amat tapi setidaknya aku bisa menyalurkan fikiran pada pria itu di sana   Ku pandangi buku gambar di tangan ku yang sudah hampir habis   dan semua isinya tak ada yang lain semua tentang pria itu, tentang apa yang ku lihat dalam mimpiku semuanya ku gambar disana dan hal itu pastinya membuat ku sulit melupakan apa yang ku lihat di sana.ikan,burung,bunga,kuda yang membawaku keliling taman dan juga..dia..pria berkuda itu. Aku yakin tidak pernah melihat Sebelum nya pemuda dan tempat itu, kata-kata konyol Diandra terus berputar di kepalaku  Apa bener dia.. Jodohku.... Dan itu alasan tidak memperlihatkan wajahnya!!!?? Argg!!! Kurasa aku hampir gila memikirkan nya "Eh besok pagi bukanya giliran mau  ya yang presentasi" amel menoleh padaku  Apaa!!! Aku baru ingat besok giliran ku dan aku belum siapkan apapun,bahan materiku sudah numpuk di meja kamar tapi yang malah menarik perhatian ku hanya buku gambar ku  "Kamu kok nggak ingetin dari tadi sih" aku sedikit kesal bukan ..bukan padanya tapi pada diriku yang melupakan tugas ku  Hey cowok misterius kenapa kau Penuhi otakku hanya untuk memikirkan kan mu "Ye...siapa suruh ngelamun Mulu kerjaannya"timpal nya  "Tau nih ga lagi makan,belajar, apalagi sante kerjaan nya ngelamun Mulu.noh inget kumis nya pak Wahyu bisa-bisa naik besok kalau kamu ga presentasi bagus " timpal Diandra menyebutkan nama  dosen  mata kuliah yang akan ku presentasi kan besok ,dasar Diandra kumis pak Wahyu yang tebal selalu di ingatnya "Iya,iya "jawabku sekenanya dan langsung ngacir ke kamar meninggal mereka yang masih asik depan Tv. POv end*(     "Putri seperti nya sudah mulai mencintai mu pangeran" "Aku belum yakin itu,dia pastinya hanya masih penasaran saja padaku " "Kurasa tidak! Aku mendengar nya membicarakan mu dengan temannya dan putri terlihat antusias saat temannya mengatakan jika yang di lihat dalam mimpinya adalah jodohnya " "Jodoh!! aku sangat berharap hal  itu Ken,aku tak bisa bayangkan bagaimana aku tanpa Rania"    Raman seperti biasa meminta Ken datu Banu menjaga dan mengawasi Rania kala ia pergi karena dari istana dia pergi dengan Ken datu Banu dan semua nya tau Ken datu Banu bersama Raman maka tak ada yang curiga jika Ken datu Banu  pergi ketempat lain.Raman tak ingin Ken kepercayaan nya yang selalu setia menemani dan membantu nya mendapatkan masalah karena dirinya ,dia tak mau Ken datu Banu dihukum ayahnya  Jadi dia sehati-hati mungkin untuk melindungi Ken datu Banu Ken datu Banu sendiri sudah mengenal Raman dari putra mahkota itu Lahir,dia mengabdikan diri pada kerajaan dari dia kecil jadi semua tentang kerjaan Alas kemuning ia ketahui termasuk apa yang Raman tidak tau. "Apa kau belum mau menunjukkan dirimu padanya " "Aku senang Rania terus memikirkan ku tapi kurasa ini belum waktu yang tepat untuk Rania bisa melihat ku,aku masih ingin membuat nya mencintai ku dari mimpinya" Ken datu manggut-manggut mengiyakan saja apapun yang di inginkan pangeran nya dia selalu mendukung nya  "Apa kau temukan petunjuk disana  pangeran"  "Iya,aku bertemu  Rajusi dia mengatakan pernah bertemu pemuda itu di alam manusia " "Rajusi?,siapa dia?." "Dia teman ku,dari alam manusia"  Ken datu Banu baru tau pangeran nya punya teman dari bangsa manusia  "Ke..kenapa dia bisa melihat mu? seharusnya indigo manapun tidak akan bisa melihat mu pangeran" Ken datu Banu terlihat antusias mendengar Raman punya teman manusia,karena seharusnya tidak ada golongan manusia manapun yang bisa melihat sang pemilik tetes darah air kehidupan "Dia bukan manusia Ken,dia penunggu pohon besar di pinggir sungai,kau pasti belum pernah bertemu dengan nya kan"  Ken datu Banu terlihat sedikit kecewa mendengar hal itu  Ada sesuatu yang ia tidak bisa ceritakan pada Raman Sesuatu yang tak ada siapapun tau selain dirinya  Sesuatu yang membuat nya terus menjaga dan mendukung Ramandata. "Kenapa ken,seperti nya ada yang kau pikirkan"  Ken datu Banu tersadar dari lamunannya dan menemukan Raman menatapnya dengan tatapan tak mengerti "Maaf pangeran,saya hanya mengingat-ingat saja apa aku pernah bertemu dengan nya atau tidak"jawabnya sekenanya  "Hahahaha ku kira apa,nanti kita pasti bertemu dengan nya lagi ,Rajusi akan membantu kita mencari nya dan sudah berjanji akan Langsung memberi tahuku jika menemukan b*****h itu lagi  "  "Kuharap kita segera menemukan nya "   "Aku juga,itu satu-satunya jalan supaya ayah tenang dan mengizinkan ku dengan Rania " Raman menghela nafas lelah,ayah dan ibunya selalu menantang cinta nya pada Rania,mereka mengatakan tak mungkin jin dan manusia bisa bersatu tapi Raman janji akan membuktikan semuanya pada mereka bahwa dirinya bisa bersama gadis pujaannya yang selalu dijaganya dari kecil meskipun Ranianya belum tau siapa dia, meskipun ia juga tidak tau bagaimana reaksi Rania nanti jika ia tau segala nya.Raman selalu yakin akan ada keajaiban diantara mereka keajaiban yang mampu menyatukan mereka tanpa tentangan siapapun Termasuk orang tuanya sendiri "Aku tau kita memang berbeda,tapi kau harus tau Rania sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu dan terus berusaha untuk bisa bersama dengan mu , apapun yang terjadi aku tak ingin kau pergi dariku  Semoga alam berpihak pada kita semoga akan memberikan keajaiban untuk kita  Aku akan terus berusaha membuat mu mencintaiku walaupun kamu tidak tau siapa aku Kamu milik ku dan selamanya milikku tak perduli nyawaku taruhannya" Raman menghela nafas panjang setelah mengatakan itu pada dirinya sendiri tanpa di dengar Ken datu Banu .
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN