“Tak ada yang paling menakutkan untukku, selain terus terjebak di pulau ini dan tidak dapat bertemu kembali dengan keluargaku”
- Rona mentari
Ambar berlari menuju sebuah ruangan yang diperuntukan untuk para penyelamat. Tak memperdulikan suami dan putri bungsunya yang berada di belakang berusaha mengimbanginya.
Penampilannya berantakan. Rambut yang dulu selalu dia sisir rapi sekarang terlihat berantakan. Wajahnya sayu, matanya sembab karena tak habis-habisnya menangis.
Brak
Suara gebrakan pintu mengagetkan semua orang yang sedang berbincang. Mata Ambar bergerak menatap ruangan kecil yang penuh dengan beberapa lelaki berbaju orange. Tatapannya berhenti saat melihat Alfian dan Alan yang berada di ruangan itu untuk berkoordinasi dengan tim SAR yang bertugas untuk mencari Rona.
"
