4. Saksi Mata

1707 Kata

"Jadi hari ini gue udah boleh nemuin Ibu?" tanya Utha setelah acara makan siang kami yang mantap itu selesai. Soal pertanyaannya, memang sudah sejak hari pertama aku bekerja dengannya Utha banyak menanyakan kabar Ibu. Ibu yang Utha maksud tentu saja Ibuku. Saat SMA dulu Utha memang mengenal Ibu layaknya teman-temanku yang lain. Hanya saja, kemarin-kemarin itu aku memang melarangnya untuk bertemu Ibu dalam waktu dekat ini. Takutnya nih, takutnya... Ibu berharap banyak atas kedatangan Utha. Dan aku tidak ingin membuat Ibu kecewa dengan fakta yang sebenarnya. Tapi bukan berarti aku juga berharap padanya kalau dia belum punya tunangan loh! Sama sekali tidak! Ini Ibu, aku berbicara berdasarkan sudut pandang Ibu. "Jangan sekarang-sekarang deh, Tha. Keadaannya lagi nggak enak." Aku kembali menc

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN