"Damar tidak pulang apa? kok mama nggak lihat dari tadi. Mama juga nggak dengar suara mobilnya pulang atau pergi," ucap Mama bertanya. Saat ini kami sedang asyik berdua membuat sarapan di dapur. Nah kan, mama mulai curiga. Apa yang harus aku lakukan, lebih baik aku jujur sama Mama. Beliau selalu menyayangiku, pasti tidak akan terlalu marah padaku. "Sebenarnya sudah satu bulan Mas Damarntidak pernah pulang Ma," jawabku. "Apa maksudmu sudah satu bulan Damar tidak pulang, apa dia mengabaikan dirimu?" tanya Papa. Entah dari mana datangnya tau-tau Papa sudah berada di belakang kami. Tidak biasanya Papa akan pergi ke dapur seperti sekarang ini. Aku dan mama refleks menoleh ke arah Papa. "Bukan apa-apa Pa," jawabku. "Bukan apa-apa bagiamana? kamu papa nikahkan dengan laki-laki itu agar

