Setelah kepergian Herman, Mas Damar kembali masuk ke dalam rumah. Ditangannya ada kunci mobil dan amplop yang tadi di berikan oleh karyawannya itu. "Kunci mobil siapa, Mas?" Aku pura-pura bertanya. "Mobil yang biasa dipakai Alesha," jawabnya singkat. "Kenapa dikembalikan?" tanyaku lagi. "Dia sudah berhenti bekerja." "Kenapa? apa dia tersinggung karena tempo hari kamu tidak mau mengikutinya pergi ke kantor?" tanyaku penasaran. "Kamu mendengar percakapan kami?" tanya Mas Damar. Aku menganggukkan kepala sebagai jawabannya. "Aku mendengarnya dari arah dapur," jawabku apa adanya. "Aku tidak peduli, sayang. Dia yang mau berhenti sendiri kan. Aku tidak memberhentikan dirinya." "Kamu sengaja tidak masuk kerja karena menghindarinya, Mas?" tanyaku menyelidik. "Bisa iya bisa tidak, ak

