Setelah mereka makan, Dika melanjutkan kembali perbincangan diantara dia dan Alana dengan rasa ingin tahu yang tinggi, Dika selalu bertanya tanya tentang kehidupan Alana dan Alana pun tidak sungkan menjawab. Dika ingin tahu kenapa Alana mencari bot pada saat itu juga.
"Ada apa na? kamu kenapa search bot?"-Dika
"Sebenarnya aku pengen curhat ke sahabat aku tapi dia kayaknya sibuk dan aku paham itu, nah kepikiran deh aku curhat di bot aja selain curhat biar temen aku nambah kayak gini kan wkwk"-Alana
"Hm ya juga si, mau curhat apa emang?"
"Aku langsung intinya aja ya"-Alana
"Iya langsung aja kok"-Dika
"Jadi gini kemarin aku habis uts nih, terus hari ini hasilnya udah keluar, nah aku ada teman kelompok belajar yang isinya ada cowo sama cewe dari teman kelas aku terus mereka nanyain kalau aku dan yang lainnya dapet nilai berapa gitu kan"
"Terus??"-respond Dika yang kenyataannya kepo
"Terus aku bilang aja aku dapet sekian gitu.. terus mereka tiba tiba diam semua, terus aku di pc sama temen salah satu digrup itu kan... bilang kala temenku dapet dibawah 75, sementara aku dapetnya diatas 80, nah itu aku sumpah gaenak banget sama mereka dik :( aku harus gimana", ujar Alana yang sungkan
"Itu kelompok belajarnya pas uts ngerjain bareng?"-Dika
"Sebenarnya ada link di Google yang isinya sama persis soal dan jawabannya nah kita matok disitu deh, ya aku bilang ke mereka pas itu kalau aku ambil di web tapi kata-katanya di ubah biar ga sama persis ditambah ambil referensi lain, nah aku ga enak karena aku sendirian doang ynag nilainya tinggi terus aku gak ngambis-ngambis amat pas itu"-Alana
"Temen kamu pada baper kagak? harusnya sih ga usah baper, kalau emang gabisa ngerjain sendiri ya harus nerima hasil yang dia dapet."
"Tapi digrup aku tiba-tiba sepi, apa mereka saling pc-an ya?"
"Gini dik, aku ada kelompok belajar gitu ko, walaupun seringnya 50% aku yang mikir, tapi kalau aku nilainya bagus.. teman - teman aku pada biasa aja, begitupun sebaliknya kalau temen aku nilainya lebih tinggi dari aku juga biasa aja, karena aku gak begitu mementingkan nilai sih, yang penting mah paham materinya, ya kalau bisa rendah itu salah sendiri auh, kan udah ada jawaban yang bareng-bareng toh?
"Iyaaaa dik hm :("
"Masalah gitu mah sepele, paling ngambek beberapa hari doang, mentok juga sebulan paling lama dan kalau udah lupa juga bakal baik baik aja ko"
Dika yang sangat berusaha keras memahami Alana dan berusaha menghibur perasaan Alana dengan santai. Akhirnya perasaan Alana saat itu reda karena sudah meluapkan perasaan gelisahnya kepada Bot Telegram tepatnya Dika.
Awalnya Alana hanya ingin curhat kepada bot, akan tetapi sambutan dari Dika yang menjadi bot membuat Alana merasa yakin kalau bot itu bisa membantunya dalam mengatasi ketidakenakan dia terhadap teman - temannya, alhasil Alana memutuskan untuk mutualan ID Telegram dengan Dika agar mereka tidak saling kehilangan kontak. Dengan begitu Alana sangat merasatenang karena dia sudah memiliki teman yang mau mendengarkan cerita dia setiap hari, entah itu kesenangan, keluh kesah, kesedihan dan kemarahannya akan dia utarakan terhadap Dika yang pertemuan mereka berawal dari Bot Telegram.
"Dik mau mutualan ID gak? takutnya ntar kepencet stop terus kamunya udah hilang"-Alana
"Iya boleh aku juga takutnya begitu, sekalian kita jadi temen baru kan hehe"-Dika
"Iya wkwk sini id mu"
"@Dikaaaam"
"Oke nanti aku chat ya disitu, aku mau ini pergi dulu"-Alana
"Mau kemana neng?"
"Mau ke Supermarket aja nyari sesuatu"
"Oiya tihati neng"
"Siap bang"
Chat mereka di sistem sudah berakhir, Alana meng-skip Anonymousnya dan lanjut di Pesan pribadi.
Kaos pendek hitam polos dengan celana coklat krem dan sandal jepit warna hitam penampilan yang membawa Alana ke Supermarket untuk membeli sesuatu yang ia butuhkan, Alana adalah sosok wanita yang sederhana. Gadis yang sejak usia 10 tahun tinggal di Bandung, ia harus ke Jakarta untuk melakukan kewajibannya. Sang Ibu berharap putrinya mendapatkan pasangan di tempat yang ia datangi. Alana merupakan cewek jomblo dengan keturunan ningrat yang sifatnya ceria tapi manja dan memiliki ambisi yang besar. Dia kuliah di salah satu Universitas Swasta terbaik di Jakarta. Dia lulus SMA tahun 2018.
Ditengah perjalanan ke Supermarket, Alana tersenyum sendiri dan nampaknya bahagia, Alana merasa tenang dan merasa penasaran terhadap Dika, walaupun mereka tidak saling kenal muka tetapi hanya kenal nama itu membuat Alana nyantai terhadap Dika, Alana tidak berpikir kalau Dika adalah seorang cowo yang berumur dibawahnya atau diatasnya akan tetapi dia hanya menghargai keberadaan Dika. Sesampainya di Supermarket tanpa basa basi Alana mengambil gambar indomie lalu mengirimkan ke pesan pribadi Dika dengan caption "Kayaknya enak nih", akan tetapi pesan Alana tidak dibalas begtiu cepat dengan Dika. Alana merasa sedih tetapi dia tidak terlalu lama memikirkan hal itu, positif thinking mengahantui Alana, setelah dari Supermarket, ia ditelfon oleh salah satu teman kelasnya dan ternyata ia disuruh untuk datang kekampus buat nongkrong secepatnya, awalnya Alana menolak tawaran itu akan tetapi dibujuk oleh temannya.
"Alana lu gak mau kesini?"
"Kayaknya engga deh buat apa coba?
"Ya kesini aja nongkrong gitu di kantin, kampus sepi kok tenang aja"
"Ah gamau ah males"
"Yah gimana si, sini aja dah gausah bacot ya gw tunggu!!!!"
"Ihh yaudah deh bentaran gw mandi dulu abis itu siap siap"
"Yaudah gece gausah lama mandinya! ada yang nungguin elu tuh"
"Ah? nungguin? siapa?"-Dika
tettt... tett... tett..... (Teleponnya sudah terputus)
"Ah s****n si Anha dimatiin segala anjir" (Dika mulai penasaran tetapi dia merasa terpaksa, ia heran kenapa tiba-tiba disuruh kekampus dan tingkah anha temannya keliatan aneh)
Tepat 10 menit setelah menelfon. Alana bergegas memakai baju dan memakai pelembab dan liptint lalu lari dengan begitu cepat mencari kunci mobilnya dan segera berangkat kekampus, jarak dari rumah dan kampusnya tidak terlalu jauh akan tetapi macet yang biasa menghambat Alana dalam perjAlanan menuju kampus.
Dengan suara mesin mobil Alana yang sangat halus keliatannya sudah memasuki gerbang kampus, lalu diperjalanannya terdapat sedikit masalah antara Alana dengan seorang lelaki tampan dengan kacamata klasik menggunakan vespa matic berwarna hitam. Tidak sengaja Alana menyenggol motor lelaki itu di perempatan Fakultas Ilmu Komputer dan Fakultas Teknik. Motor itu jatuh terpleset dan Alana tiba tiba menginjakkan kaki dan rem mendadak. Akibatnya lelaki itu sedikit terluka dibagian lutut dan sikunya, Alana memarkir mobil dipinggir lalu turun dari mobil dan langsung menolong lelaki yang terjatuh itu.
Alana semakin panik dan dia kebingungan.
"Astaghfirullah maaf kakk, maaf banget sumpah aku ga sengaja kak, maaf banget ini sumpah" (dengan polosnya Alana memohon maaf terus-menerus kepada lelaki itu)
"Oh yang bawa mobil cewe ya? Pantesan gak hati-hati" (Kata cowo itu dengan sedikit senyum yang disembunyikan)
"Aduh maaf banget ini iya tau aku salah kak maaf, maaf banget, yaudah sini kak naik ke mobil biar aku obatin, kebetulan ada kotak P3K di mobil" (Alana takut kalau lelaki itu adalah kakak tingkat yang galak, Alana terlalu takut)
"Yaudah nih bantuin"
Pada saat Alana membantu menolong lelaki itu naik ke mobilnya, anak anak kampus ikut menolong dengan membawa motor lelaki itu ke arah pinggir jalan pas depan mobil Alana.
"Kak permisi kakinya sini aku yang obatin" (Ekspresi Alana yang semakin takut)
"Ini yang disini nih sakit" (Sambil menunjukkan lutut dia yang berdarah)
Lelaki ini sebenarnya tidak marah kepada Alana karena Alana sudah mau bertanggung jawab atas kesalahan yang dia lakukan. Akan tetapi dia sengaja untuk membuat Alana khawatir. Lelaki ini adalah salah satu mahasiswa di Fakuktas Ilmu Komputer, lelaki ini dikenal banyak mahasiswa di fakultasnya karena dia ganteng, manis, good looking, tajir tapi tidak sombong, cuek dan baik. Para wanita mengidam-idamkan sosok lelaki ini. Alana tidak tahu soal lelaki ini, dia baru saja bertemu sebab kecelakaan kecil ini terjadi. Alana menelfon temannya dan mengatakan bahwa dia mendapat masalah dijalan maka dia akan datang terlambat karena dia harus menyelesaikan terlebih dahulu lalu mengunjungi ke tempat temannya di kantin.