15. Warrior

2253 Kata

Lelaki itu bersimpuh di hadapan kedua orang tuanya. Kepalanya menunduk memohon kerelaan pada mereka untuk tidak melanjutkan pernikahan yang akan digelar esok hari. Sebuah usaha terakhir yang ia lakukan sebelum semuanya terlambat. Sekar mengusap kepala anaknya. “Bram, kami hanya menginginkan yang terbaik. Kara bukan sosok yang pantas sebagai pendampingmu. Dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, siapa nanti yang mengurusmu dan anak-anakmu?”  “Saya yakin, Kara mengerti, Ma. Setelah menikah, dia pasti rela melepas kariernya.” “Keputusan kami sudah bulat, Bram. Selama ini Papa dan Mama selalu mengikuti apa maumu. Sekali ini saja tolong ikuti kemauan kami. Kali ini saja, Nak.” Bram tak mampu berkutik. Rahangnya mengeras. Sekeras apa pun usahanya meluluhkan hati kedua orang tuanya, berakhir si

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN