Chapter 19

1667 Kata

“Ketika hidup sederhana lebih bahagia daripada hidup bergelimang harta.”   Keadaan di salah satu kamar rumah sakit itu terlihat sangat sunyi. Hanya terdengar helaan nafas yang mengisi keheningan. Dewa bergerak sedikit untuk memperbaiki letak duduknya dan Angga yang melihat itu dengan sigap menata bantal yang menjadi sandaran kakaknya. Dewa merasa aneh saat terbangun dari tidurnya dan mendapati Angga, adiknya sudah berada di sampingnya. Dia sempat terkejut tadi, tapi dengan cepat dia menormalkan raut wajahnya kembali. Dewa tahu dia tidak bisa menghindar lagi kali ini. Tidak selamanya dia bisa menghindar seperti dulu. Pasti ada waktunya dia akan bertemu kembali dengan keluarganya, seperti saat ini. Dewa dan Angga belum sempat berbicara tadi karena perawat datang untuk membawakan makan ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN