Usai makan siang, Jhon kembali ke hotelnya. Walau sangat ingin segera menanamkan sahamnya di Red Capital, agar dia punya alasan datang setiap hari ke kantor itu, Jhon memilih mengatur langkahnya agar tidak melakukan kesalahan mengambil keputusan. Bagaimana pun, Jose sudah selangkah di depannya. Rivalnya itu sudah menanamkan modalnya di sana. Sedangkan Aleesa dan Tia kembali melanjutkan pekerjaannya di kantor. Mata karyawan senior, menatap keduanya penuh curiga. Aleesa berusaha bersikap tenang seolah tidak ada hal istimewa yang terjadi hari ini. berbeda dengan Tia, gadis itu tampak riang gembira. “Sa, kamu kenal dimana sama mister Jhon?” tanya Tia masih penasaran. “Lupa,” jawab Aleesa asal. “Idih! Songong banget!” Aleesa hanya tersenyum menjawab celetukan Tia. Ia berusaha fokus mengerj

