"Kamu kenapa keluar gak bilang-bilang?" tampak lelaki itu menatapnya dengan sedikit terengah-engah seperti habis berjalan panjang. Riska yang sedang berdiri bersandar di pembatas tangga hanya melirik sekilas sebelum membuang muka kembali. "Di dalam gerah, saya cari angin." Balasnya datar. Segara terlihat menghela napas, namun tidak mau memperpanjang masalah. Gadis itu melirik ke bawah di lantai dasar, kemudian berdiri tegak. "Saya ngantuk, apa kita bisa pulang sekarang?" tanyanya sebenarnya karena sudah tidak ada mood di tempat ini. "Hm, aku telepon supir dulu." Lelaki itu segera mengeluarkan hanphonenya tapi Riska langsung berjalan turun tangga membuat lelaki itu kaget dan mengejarnya karena ditinggal begitu saja. Segara langsung mematikan teleponnya begitu selesai, ia segera menyejaj

