"I-ini silakan diminum." Riska tersenyum kaku, menatap dua lelaki yang tengah duduk berhadapan di depannya, Segara dan Darel pun sama-sama terdiam, hanya saling melempar tatapan yang tidak bisa dimengerti gadis itu. "Wah jujur saya masih terkejut melihat Bapak ada disini." Ujar Darel dengan kekehan yang ketara sekali dipaksakan. Segara sendiri tidak mau repot-repot basa-basi, lelaki itu justru makin menekuk wajahnya datar dengan sorot lasernya. "Ngapain kamu jam segini ke rumah cewek?" Darel dan Riska agaknya sangat terkejut mendengar pertanyaan itu, Darel jelas tersentak, balik menatap bosnya itu dengan aneh, lah lelaki itu sendiri juga ngapain ada disini. "Saya cuma mau cek keadaan Riska karena sepertinya siang tadi dia pergi dengan aneh." Ia melirik gadis yang memakai masker wajah

