Setelah menginap selama dua hari di rumah sakit, akhirnya Bara diizinkan untuk pulang. Meskipun dia diharuskan untuk datang tiga hari sekali untuk kontrol. Kakaknya dan sang ayah secara bergantian menunggui pria itu saat rawat inap kemarin. “Jangan ngomong kamu mau ke kantor, Bar?” tanya Nella yang kini menatap adiknya dengan tatapan tidak percaya. “Aku masih harus mengurus rombakan hotel di Jerman, Kak.” sahut Bara yang tengah memasukkan tangannya pada lengan kemeja dengan susah payah. Gianella berdecak sebal lalu segera membantu adiknya itu meskipun merasa jengkel. “Gila kerja banget sih kamu. Padahal uang juga nggak bakal hilang kalau kamu istirahat sebentar.” “Iya aku tahu, Kak. Tapi lebih enak kan kalau segala sesuatunya cepat diselesaikan.” Gianella yang sudah selesai membantu

