1. Makhluk Astral
Nama gue Kayvan Altair. Gue anak dari Devano Altair dan Kayla Stefani. Mereka bilang papih gue keren, cool, di takuti, raja tawuran dan mamih gue most wanted, baik dan cerdas.
Tapi kata orang gue gak nurunin sifat mereka sama sekali, bukan kah buah jatuh tak jauh dari pohonya?
Gue gak mirip sifatnya berarti buah jatuh terus di bawa kepasar jadi jauh dari pohonya, makanya gue gak mirip mereka sifatnya.
"Kayvan."triak bu Dian.
"Ada apa sih bu? gue lagi live streaming nich."Sahut Kayvan.
"Keluar kamu dari kelas ibu."ucap bu Dian emosi.
"Ok bu guru cantik, Kayvan yang ganteng keluar dulu."Kayvan pun keluar kelas dengan santainya.
"Astaga, bisa gila ngadepin tuh murid satu."ucap bu Dian frustasi.
"Kayvan sedang apa di luar?"tanya uncle Restu. Ia sahabat papi yang kini menjadi guru olahraga.
"Lagi main game."jawab Kayvan asik mainin gamenya.
"Kenapa loe di luar? sekarang kan jam pelajaran."ujar uncle Restu yang gaul masih kaya anak muda seperti papih.
"Gue di suruh keluar sama bu Dian, ya udah gue maen game aja di sini."jelas Kayvan.
"Bu Dian gak bakal nyuruh loe keluar kalau loe gak bikin ulah."
"Guew dengerin pelajaran bu Dian sambil live streaming doang kok,"jawab kayvan santai.
"Sudah lah, loe emang pinter ngomong, cerewet."ucap uncle restu berlalu pergi.
"Dih orang nanya ya gue jawab, malah ngatain cerewet."gerutu Kayvan.
Kayvan menghentikan permainan gamennya saat melihat kepala sekolah bersama siswi baru yang akan menuju kelasnya.
"Wahh cantik, ngintip ah"Kayvan memasukan handphone nya dan mengikuti kepala sekolah dari belakang.
Sampai di kelas, Bu Dian memerintahkan siswi baru itu untuk memperkenalkan diri.
"Hai nama aku Clarissa Julia. Di panggil Risa, pindahan dari Bandung."
"Adakah yang mau bertanya?"
Semua pun tunjuk tangan termasuk Kayvan yang ada di pintu." Gue bu gue mau nanya."triak Kayvan cempreng memekakan telinga.
"Kayvan kenapa kamu di situ? kamu belum boleh masuk sebelum pelajaran ibu selesai."tegur bu Dian kesal.
"Gue juga belum masuk, ibu gak bisa lihat pa? gue masih di pintu nih,"balas Kayvan.
"Sudah sana pergi jangan di situ."usir bu Dian.
"Tapi gue kan mau nanya sama murid baru itu."jawab Kayvan.
"Kamu bisa bertanya nanti setelah jam pelajaran ibu habis atau kamu mau, orangtua kamu ibu panggil ke sekolah."ancam bu Dian.
"Ah ibu gak asik."cibir Kayvan lalu pergi sambil bergumam tak jelas.
"Aduh maaf ya risa, jangan ikutin kelakuan dia, silahkan kamu duduk di samping Dena."ucap bu Dian.
"Iyaa bu."jawab risa dan duduk di samping Dena.
"Hai gue Dena,"Dena mengulurkan tanganya.
"Risa."balas Risa singkat.
"Semoga kita bisa berteman ya."ucap Dena tersenyum.
Risa pun tersenyum tipis.
Setelah pelajaran bu Dian selesai, Kayvan pun masuk sambil minum es tehnya.
"Bro damai amat idup loe,"ucap jefri yang melihat Kayvan berjalan santainya sambil minum es berasa tanpa dosa.
"Hidup cuma sekali,ngapain pusing,"balas Kayvan kemudian duduk di kursinya yang kebetulan di belakang Clarissa.
"Hai."Kayvan menarik-narik rambut Clarissa.
Clarissa pun menengok sambil melotot.
"Slow entar mata loe copot gimana?"ucap Kayvan.
Clarissa tidak menanggapi ucapan Kayvan dan memalingkan wajahnya.
"Dih somse amat neng."cibir Kayvan sambil mencolek-colek punggung Clarissa.
"Apaan sih loe."ucap Clarissa dingin.
"Udah punya cowok belum?"tanya Kayvan.
"Bukan urusan loe."jawab Clarissa datar.
"Udah deh kayv, loe ganggu dia mulu, kasian tau,"tegur Dena.
"Loe cemburu ya? gue gak gangguin loe,"balas Kayvan dengan PDnya.
"Sorry banget gue cemburu sama loe."Dena bergidig ngeri.
"Bilang aja iya, loe pasti cemburu pengin gue ganguin,"ucap Kayvan sambil menyedot-nyedot esnya yang tinggal siasa es batunya saja.
"PD...."
"Gue ganteng wajar kalau gue PD."
"Njirr serah loe dah, gak bakal menang ngomong sama loe."Dena pun menyerah dan tak mempedulikan Kayvan.
Srott...srott...
kayvan masih asik menyedot es batunya membuat berisik yang lain.
"Berisik."geram Jefri.
"Bodo."Kayvan masih asik sendiri tanpa peduli kalau tante Fanya temen mamih Kayvan sudah masuk kelas.
"Mrs Fanya udah masuk."bisik Jefri.
Kayvan tak peduli.
"Kayvan."triak Mrs Fanya.
"Ya tante, eh Mrs maksudnya."balas Kayvan.
"Buang esnya."perintah Mrs Fanya.
"Gak boleh buang makanan Mrs yang kekurangan makan dan minum juga banyak, masa ini malah suruh buang. Wah Mrs Fanya tidak mensyukurinya."ucap Kayvan panjang lebar.Yang lain pun tertawa dengan kelakuan Kayvan.
"Itu cuma tinggal es batu dan kamu sangat menggangu membuat berisik di kelas."ucap Mrs Fanya.
"Es batu juga berharga Mrs banyak yang gak mampu beli walau hanya sekedar es batu."Kayvan masih saja menjawab seaakan takan pernah habis kata-katanya, selalu saja bisa jawab.
"Karena,mamih and papih kamu gak gitu deh. Kamu di kasih makan apa sih sampai cerewet gitu?"ucap Mrs Fanya kesal.
"Mrs kan temen mamih and papih kenapa gak coba aja tanya sendiri, gue di kasih makan apaan."balas Kayvan.
"Ahhh...serah lah, ayo anak-anak kita mulai pelajaranya."Mrs Fanya menyerah.
Saat istirahat kayvan mengikuti clarisa.
Ngapain lo ngikuti mulu sih."ucap dena yang berjalan bersama clarisa.
Mau ke kantin lah..kemana lagi."balas kayvan.
Dena dan clarisa pun duduk di salah satu tempat kosong ,kayvan pun ikut duduk.
Ngapain lo ikut duduk di sini..di sana juga masih banyak yang kosong."kesal dena.
Ini emank bangku siapa?"tanya kayvan.
Bangku gw dan clarisa lah..kita kan yang duluan nempatin."kata dena.
Kapan kalian beli bangku ini..orang ini milik sekolah ko..bebas donk buat di duduki siapa aja..orang gw sekolah di sini juga bayar ko."balas kayvan.
Udah den..gak usah urusin dia..anggep aja gak ada."timpal risa.
Bener kata lo ris..makhluk astral anggep ja gak liat..daripada cape ngomong ma dia."ucap dena kesal.
Yang kalian omongin makluk astral ada di depan kalian loh."ujar kayvan.
Bodo."jawab risa datar.
Ya sudah lah..kalian jahat."ucap kayvan sambil memanggil mang tarno penjual bakso di kantin.
Iya mau pesen apa mas?"tanya mang tarno.
Bakso dua mangkok yang satu mie kuning aja dan satu lagi mie putih aja."pesan kayvan.
Kan orangnya tiga mas..ko pesenya cuma dua?"tanya mang tarno.
Itu buat gw semua mang..mereka anggep aja gak ada..makluk astral gitu loh mang."ucap kayvan balas dendam.
Mang kita bakso dua kosongan ya mang."pesan dena tanpa mempedulikan kayvan.
Kosongan..kasih aja mangkoknya doank mang..kan kosong."cibir kayvan terkekeh.
Dena dan risa hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan aneh kayvan.
Terus minumnya apa?"tanya mang tarno lagi.
Gw es teh satu airnya dikit esnya yang banyak dan satu lagi es jeruk sekalian jeruknya ceburin aja."ucap kayvan.
Kalo kalian apa?"tanya mang tarno
Es teh aja dua mang."balas dena.
Sambil menunggu pesananya kayvan live di ignya.
Hay folowers gw..kenalin nech..murid baru namanya clarisa."kayvan mengarah ponselnya ke clarisa.
Apaan sih lo."ketus risa.
Maaf guys dia emang gitu kaya es balok ketus dingin dan cuek..dahh gw makan dulu ya.."kayvan mematikan hpnya setelah pesananya datang.
Alay."cibir dena.
Kayvan tak peduli..asik memakan baksonya yang satu mie kuning aja hanya di kasih kecap dan yang satu mie putih hanya di kasih sambal.
Esnya pun sesuai pesanan es teh air dikit esnya banyak.dan es jeruknya sekalian jeruknya di masukin.
Orang aneh."gumam risa dalam hati