19

1838 Kata
"selamat pagi Keysha" sapa Zaldi yang tiba dikelas dan langsung menghampiri Keysha yang duduk di kursinya bersama Kansa. "Pagi" jawab Keysha setengah ketus. Zaldi tersenyum dan tanpa bicara pun kembali segera menghampiri kedua sahabatnya Fizan dan Zidan. "Kenapa Lo? Tumben banget judesin Zaldi kek gitu, bisanya juga manis banget kalau Zaldi nyapa." Celoteh Kansa "Bt gue sama dia. Masa dia merhatiin cewek lain yang seksi pas kemarin makan sama sama gue mana cerah-terangan lagi dia bilang sama gue kalau bodinya tu cewek bagus banget" "Haha emang siapa ceweknya?" Tanya Kansa "Ada pkonya" jawab Keysha dan Kansa hanya diam tanda mengerti apa yang membuat sahabatnya kesal dan Kansa juga memakluminya. ☘☘☘ "Selamat siang" sapa Kaevan yang tiba-tiba masuk keruangan Lavasha "Siang" jawab Lavasha "Ada yang bisa saya bantu Dok?" Tanya Lentera dengan serius "Apa si Ra. Ini jam istirahat alay banget manggil dok dok dok. Biasa aja gue kan pacar sahabat Lo" jawab Kaevan "Emang iya Sha dia pacar Lo?" Tanya Lentera "Bukan" jawab Lavasha. Kaevan hanya diam "ayo ayang ke kantin, makan. Gusy nyusul aja yah" lanjut Lavasha dan menggandeng tangan Kaevan "Huhhh dasar" cibir Kimmy yang baru saja angkat bicara setelah sebelumnya dia hanya diam membalas beberapa obrolan dari seseorang. "Sialan Lo Sha" cibir Lentera "itu tangan lepasin yah ini tempat kerja" lanjut Lentera setengah teriak Setelah menunggu di kantin dan duduk menunggu apa yang dipesan di antar ke mejanya. "Mata kamu sakit?" Tanya Kaevan "Emmh enggak. Emang kenapa?" Tanya Levasha "Kaya merah" jawab Kaevan "Oh gak tau tapi aku ngerasa baik-baik aja tapi emang beberapa hari ini aku gak pake softlens" "Kalau gak mau peke softlens, pake kacamata aja Yang, jangan gak pake apa-apa" "Iya iya. Aku mau di periksa dong Kay" "Boleh, nanti abis makan aku periksa yah." Kata Kaevan dan Lavasha menganguk ☘☘☘ Lavasha memasuki ruangan Kaevan. "Saya duduk dimana nih dok?" Tanya Lavasha yang menyimpan hpnya di meja kerja Kaevan. "Dihatiku aja gimana?" Tanya Kaevan balik sambil mulai mengambil beberapa peralatan yang memang dibutuhkan. Lavasha tersenyum dan mulai duduk di tempat yang semestinya "Ayo cepet Kay aku harus keruangan aku lagi" "Iya cantik sabar" jawab Kaevan Dan mulai memeriksa mata Lavasha dengan alatnya dan selesai "Gimana?" Tanya Lavasha "Apanya?" Tanya Kaevan "Matanya lah. Kamu ngeliat apa Dimata aku? Ada yang salah? Ada yang harus diobatin?"tanya Lavasha banyak "Gk parah ko tapi tetep harus pake kacamata nya aja atau pake softlens gakpp. Tapi ada yang aku liat Dimata kamu?" "Apaan? Bahaya enggak? Kamu liat apa?" "Jauh dari kata bahaya Sha. Aku cuma liat masa depan aku di mata kamu" celetuk Kaevan "Ish receh tau nggak Kay receh banget" nyinyir Lavasha memukul punggung Kaevan pelan dengan wajah yang memerah "Haha receh ko mukanya merah gitu" "Apaan si enggak ih receh gitu!" "Eeemh serius gak baperrr?" Tanya Kaevan "Enggak?" Jawab Lavasha tegas "Eeemh baperrr yah?" Kaevan memperhatikan wajah Lavasha "Enggak!" "Serius?" Goda Kaevan dengan wajah yang semakin mendekat ke wajah Lavasha "Enggak!" "Kalau enggak liat aku dong." Kata Kaevan dan Lavasha membalikan wajahnya dan secara otomatis tentu saja wajah keduanya sangat dekat. Kaevan tersenyum dengan mata yang menatap tajam mata Lavasha. "He'u" cegukan pertama Lavasha membuat seketika Kaevan langsung tersenyum lebar "Masih cegukan juga sampe sekarang?" Tanya Kaevan menahan tawa "Ih Kay kan..." "Kan apa? Dingin?" Potong Kaevan "bilang aja grogi. Deg deg degan. Bilang gitu aja susah" lanjut Kaevan "Yaudah ah aku keruangan aku dulu" kata Lavasha mengalihkan pembicaraannya lalu keluar dengan cepat "Ayang semangat kerjanya yah aku bakal rindu" kata Kaevan "Alay tau gak si receh" cibir Lavasha dan sedetik kemudian sudah menutup pintu ruangan Kaevan dengan jantung yang berdegup kencang. Dan Bruuukk. Lavasha menabrak seseorang "Aw" pekik seorang wanita yang tak sengaja bertabrakan dengan Lavasha "Duh maaf mba" ucap Lavasha yang dengan cepat membantu wanita cantik dengan pakaian mininya. Mba, ini rumah sakit, bisa gak bagian atas payudaranya di tutup minimal pake tisue deh. Mba gak dingin? Nanti Masuk angin Loh. Batin Lavasha banyak bicara "Kalau jalan hati-hati dong" semprot wanita itu "Iya mba maaf saya gak sengaja" ulang Lavasha "Lain kali hati-hati" lanjut wanita itu masih dengan ketus "Iya mba. Sekali lagi maaf" lanjut Lavasha dan tanpa menjawab lagi wanita itu langsung pergi Lavasha melanjutkan langkahnya menuju ruangannya. "Darimana?" Tanya Lentera "Kantin." Jawab Lavasha "Tadi gue ke kantin gak ada" sambung Kimmy "Oh gue periksa mata dulu" "Ke Ruangan Kaevan dong" kata lentera "Yaiyalah" jawab Lavasha tersenyum "Modus Lo" cibir Kimmy dan Lavasha cuma nyengir lebar "Sha gue minta numb Davie dong" kata Lentera "Buat apa Lo?" Tanya Kimmy "Ya chatting sama dia lah" jawab Lentera "Ih murah banget nge chat duluan"cibir Kimmy "Ya gkpp lah. Emansipasi wanita cuy. Gak ada gengsi-gengsian buat Cinta. Sini Sha hp Lo" kata lentera. Kimmy diam "Sabar dong" jawab Lavasha dan memasukan tangannya ke saku baju nya "lah hp gue mana yah?" Tanya Lavasha entah bertanya pada siapa "Ih aneh masa nanya sama kita itukan hp Lo" kata lentera "Katinggalan kali di kantin atau..." Kata-kata Kimmy tergantung sampai situ. "Oh iya di meja kerja Kay. Gue ambil dulu" potong Lavasha dan pergi meninggalkan Lentera dan Kimmy yang hanya melongo. Lavasha berjalan cepat menuju ruangan Kaevan dan tanpa permisi langsung masuk. "Ay..." Kata-kata Lavasha tergantung saat melihat pasien yang mengusik matanya sedang duduk berhadap-hadapan dimeja Kaevan. Itu wanita yang sempat tidak sengaja Lavasha tabrak setelah keluar dari ruangan Kaevan. Wanita sexy yang membuat Lavasha ngomel-ngomel didalam hatinya. "Eh maaf dok, hp saya ketinggalan" ulang Lavasha "Oh iya ini sini ambil" jawab Kaevan dan Lavasha berjalan untuk mengambil hpnya. "Makasih dok" lanjut Lavasha dan wanita yang tak sengaja Lavasha tabrak hanya menatap Lavasha "permisi" lanjut Lavasha dengan pandangan ketus ke arah kaevan. Kaevan mengerti apa yang disampaikan mata Lavasha "Eh bentar jangan dulu pergi. Sha kenalin ini temen lama aku namanya Karina. Karina kenalin dia Lavasha calon tunangan aku. Dia juga ahli gizi disini" kata Kaevan. Lavasha mengulurkan tangannya dan wanita yang bernama Karina itu menjabat tangan Lavasha dan masing-masing menyebutkan namanya. "Oh kamu calon tunangan nya Kay. Kamu yang nabrak aku tadi kan?" Tanya Karina dengan nada tidak kalem sama sekali. "Oh iya sekali lagi saya minta maaf" kata Lavasha "It's oke" jawab Karina "Makasih kalau gitu. Yaudah Kay aku balik ke ruangan dulu yah. Karina saya pamit" kata Lavasha. Karina mengangguk "Yaudah iya. Chatting yah" kata Kaevan dan Lavasha hanya mengangguk lalu keluar "jangan cemburu yah ayang dia cuma temen lama aku ko" tambah Kaevan yang membuat Karina tersenyum tidak suka. "Ih apaan si" cibir Lavasha yang malu dan dengan cepat keluar dari ruangan Kaevan dengan wajah memerah karena malu dan juga senyuman senang. Oke gue hargai dia emang peka dan ngehargain perasaan gue sebagai ceweknya, tapi plis gak usah diomongin di depan temennya juga kali. Di sangka gue cewek posesif yang gak ngerti hubungan pertemanannya apa. Omel Lavasha di dalam hati Karina keluar dari ruangan Kaevan karna Kaevan harus menangani pasien yang lain. "Masih cantikan gue kemana-mana di banding pacar Si Kay yang tadi. Body nya ya lebih oke gue lah liat dong body do i nya yang tadi, rata tidak ada hot hot nya. Mending sama gue kali Kay. Oke Karina kita liat laki-laki mana yang bisa nolak cantiknya Lo dan hot nya boddy Lo" ucap Karina tersenyum sinis dan entah berbica dengan siapa lalu mulai berjalan keluar untuk pulang. ☘☘☘ Sudah beberapa hari ini Karina datang kerumah sakit dengan alasan untuk periksa mata. Tentu saja dengan penampilan dan pakaian yang tidak layak jika harus dipakai ke rumah sakit. Lavasha mengetahui hal ini tapi dia tetap berfikir positif walaupun sedikit kesal karena terlalu takut akan satu hal yang tidak bisa ia simpulkan dengan jelas. Lavasha berjalan bersama kedua sahabatnya menuju kantin. "Kaevan gak makan siang?" Tanya Kimmy "Enggak. Dia sibuk" Jawab Lavasha "Guys tau nggak setelah empat hari yang lalu gue minta no Davie ke Lavasha dan baru malem tadi gue nge chat dia dan kalian harus tau. Dia respon gue aaaaaa dia bales chat gue gais" celoteh Lentera heboh "Alay Lo" cibir Kimmy "Ih bukan alay Kimmy gue seneng" lanjut Lentera "Yaudah semoga berlanjut yah" sambung Lavasha mendukung Lentera dan Kimmy ikut mengangguk dengan gelisah "Aaaaaah thanks sayang" ucap Lentera dengan nada merajuk "Alay ah alay. Udah ayo cepetan gue laper" kata Kimmy "Hai" sapa seorang wanita tepatnya sapaan itu hanya untuk Lavasha. Kimmy dan Lentera langsung melongo melihat siapa yang menyapa Lavasha. "Eh hai" sapa Lavasha balik. Itu Karina yang kebetulan berpapasan dengan Lavasha dan kedua sahabatnya "Mau ke kantin?" Tanya Karina "Iya. Abis berobat?" Tanya Lavasha "Oh iya abis cek mata dari Dokter Kaevan" jawabnya "maksudnya dari calon tunangan kamu" lanjutnya Karina "Oh gitu. Yaudah ayo mau ke kantin gak?" Tanya Lavasha "Oh enggak saya mau langsung pulang" jawabnya "Oh yaudah saya duluan" pamit Lavasha "Oh iya silahkan" kata Karina sedari tadi tatapan Karina seperti menyelidik Lavasha. Menatap Lavasha dari mulai ujung kaki sampai ujung kepala dan turun kembali dari ujung kepala sampai ujung kaki membuat Lavasha sendiri merasa risih dan batin Lentera ngedumel habis-habisan membicarakan tentang wanita yang sedang berbicara dengan sahabatnya. Lavasha pergi setelah tersenyum sebagai pamitan dan diikuti kedua sahabatnya. "Sha Lo kenal dimana sama nenek lampir?" Tanya Lentera sesaat setelah ketiganya sudah sampai di kantin "Dia temen lamanya Kaevan gue gak sengaja ketemu pas empat hari yang lalu pas gue ngambil hp gue yang ketinggalan. Terus Kay ngenalin dia deh" jelas Lavasha "Buset body nya cuy. Cantik si tapi sumpah make up gak harus setebel itu kali. Pakaiannya juga buset deh itu p******a di order apa" cerosos Lentera. Seperti biasa lentera memang seperti judges yang mengomentari peserta singing Contes yang harus dikomentari dari semua sisi. "Dia sering kesini Sha? Kayanya gue udah beberapa kali juga liat dia disini." Terang Kimmy "Mungkin iya. Karna dia emang periksa mata kali." Jawab Lavasha "Sama Kay gitu periksa nya?" Tanya Lentera "Iya lah" jawab Lavasha "Anjassss hati-hati Sha bisa aja di Kay ke goda. Liat dong body nya euh aduhay banget palagi dulu dia temen nya. Ni yah Sha yang namanya cowok mau punya cewek secantik apapun dia pasti suka kali liat yang model begituan. Lo harus ketat jaga Kaevan. Dan gue liat yah Sha kayanya si Karina itu cewek bar deh liat aja penampilanya. Terus yah Sha dari tadi sejak ngobrol sama Lo dia terus-menerus merhatiin Lo dari ujung kaki sampe kepala terus balik lagi. Seolah-olah yah tatapannya itu menandakan kalau dia gak suka sama Lo yang sebagai pacar Kaevan dan siap buat nendang Lo jauh-jauh dari Kaevan. Lo harus super hati-hati Sha." Cerocos Lentera panjang lebar "Ah apaan si Lo Ra. Gini yah apapun itu intinya gue percaya sama Kaevan. Jangan nakut-nakutin gue deh" respon Lavasha "Tapi apa yang dilihat Lentera ada benernya juga Sha. Hati-hati itu harus dan apa yang gue liat tentang si Karina yang perhatiin Lo pas tadi dengan tatapan aneh gue juga ngerasa dia gak suka sama Lo. Tapi kalau Lo percaya sama kenapa tidak? Percaya itu bikin hati tenang. Tapi tetep aja hati-hati kaevan juga cowok normal "tambah Kimmy. Lavasha menyetujui semua argumen yang disampaikan Lentera dan Kimmy. Awalnya Lavasha hanya sedikit menyetujui pendapat lentera tapi setelah Kimmy ikut angkat bicara dan setuju dengan apa yang di katakan Lentera Lavasha mendapat persetujuan dan memang harus hati-hati secepatnya berperang. Menurut Lavasha jika kepala Lentera dan Kimmy punya pendapat yang sama maka Lavasha emang harus bener-bener ngikutin sarannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN