Selamat Membaca
Terkait sampai disebuah tempat hiburan malam sejenis Bar jika diindonesia. namun tempat itu sengaja dibuat Bar hanya untuk acara ulang tahun berpartisipasi Kaevan saja.
"Hei, kawan. Bagaimana kabarmu?" Tanya seorang laki-laki yang tidak kalah tampan dengan Kaevan menepuk punggung Kaevan.
"Aku baik-baik saja" jawab Kaevan ramah
"Emmh Ini pacarmu?" Tanya laki-laki itu. Lavasha mengerti. Kaevan tersenyum ke arah Lavasha
"Oh, ya. Ini adalah Pacarku" jawab Kaevan yang membuat Lavasha melebarkan dan teman Kaevan tertawa sambil menepukan beberapa kali.
"Gadis cantik" lanjut teman Kaevan yang lainnya.
"Terima kasih" jawab Kaevan lalu merangkul Lavasha sedangkan Lavasha hanya tersenyum mengiyakan apa yang diucapkan Kaevan sambil sedikit risih.
Membahas duduk di sebuah meja. Dengan 1 botol minuman beralkohol. Dan untuk beberapa kali Kaevan meneguk minuman yang memabukkan itu.
Acara inti telah selesai dan diselesaikan hanya untuk joging-joging juga duduk dan meminum semua yang telah disediakan. Teman Kaevan sangat banyak. Semua yang ada disana Lavasha Adalah pacarnya Kaevan. dan dengan santainya Kaevan pun mengiyakan semua sangkaan itu. Lavasha juga bertemu dengan orang yang sempat memarahinya tentang melaporkan menyebrang, dan laki-laki meminta maaf atas kesalahannya yang memang membawa mobil ugal-ugalan.
"Kay" bisik Lavasha tepat di telinganya Kaevan karna untuk berbicara normal tidak bisa karna suara musik yang keras membuat jantung Lavsha terasa berdebar sesuai dengan bit musik yang diputar oleh DJ cantik.
"Apa?" Jawab Kaevan
"Jangan minum terus"
"Iya."
"Aku pengen minum. Tapi air mineral ada?" Bisik Lavasha lagi
"Gak ada Sha." Kaevan tersenyum lebar
"Aku haus. Emang semuanya minuman beralkohol?" Bisik Lavasha lagi
"Ada yang enggak tapi bersoda."
"Iya itu aja gakpp" jawab Lavasha
Dan Kaevan mengambilkannya untuk Lavasha dan Lavasha meneguknya.
"Minum ini aja" kata Kaevan
"Takut teler. Aku gak kuat dan emang gak pernah minum"
"Coba"
"Gak mau Kay"
"Yaudah iya"
"Tapi nyoba deh" Lavasha menyodorkam gelasnya.
"Pinplan" cibir Kaevan dan mengisi gelas yang disodorkan Lavasha sampai akhirnya beberapa kali Lavasha meneguknya dengan berani dengan Expresi khas peminum pertama yang terlihat Lucu Dimata Kaevan. Dan pada akhirnya Lavasha benar-benar mabuk.
☘☘☘
Lavasha membuka matanya perlahan. Dan kemudian membelakan matanya dengan lebar saat melihat Atap kamar juga isi kamar yang berbeda dari kamar yang berada dirumah kakanya. Dengan cepat Lavasha bangun tapi dia tidak bisa. Kepalanya berat juga pusing. Sampai akhirnya Kaevan datang.
"Udah bangun?" Tanya Kaevan kemudian membuka gorden kamarnya dan seketika cahaya matahari masuk.
"Aku Dimana Kay?" Tanya Lavasha dengan nada bicara orang panik.
"Diapartemen gue. Kenapa Sha?" Tanya Kaevan dan Lavasha hanya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya lalu menangis.
"Sha?" Kaevan menjadi kebingungan melihat Lavasha yang menangis. "Kenapa?" Tanya Kaevan tapi Lavasha masih menangis dengan kedua tangan yang menutupi wajahnya. "Kenapa si" Kaevan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kenapa gue bisa ngelakuin hal bodoh kaya gini si." Ucap Lavasha ditengah-tengah tangisannya. Seketika dahi Kaevan membuat lipatan kecil mencerna kata-kata yang baru saja di ucapkan Lavasha "kenapa aku bisa jadi orang sekotor ini" lanjutnya masih menangis. Kaevan yang sejak tadi kebingungan akhirnya bisa mencerna maksud dari semua ucapan Lavsha dan kenapa dia menangis.
"Asssh" Kaevan berdiri dan mengacak rambutnya sendiri. "Lavasha hey. Kamu salah faham"
"Apanya yang salah faham? Aku malu." Lavasha masih menangis
"Aduh Shasa maksudnya kamu ngira aku ngapa-ngapain kamu gitu?" Tanya Kaevan memastikan dan Lavasha malah mengencangkan suara tangisannya. Dan dengan respon seperti itu Kaevan yakin dengan semua perkiraannya. "Hey dengerin." Kaevan menurunkan kedua tangan Lavasha yang digunakannya untuk menutup wajahnya dari tadi. "Shasa aku gak ngapa-ngapain kamu. Semalem kamu emang mabuk tapi aku cuma nolong kamu aja, karna aku ngerasa bersalah udah ngajak kamu semalem. Kamu tidur dikamar aku dan aku disofa. serius" Jelas Kaevan dan mengacungkan dua jarinya.
Lavasha yang mulai berhenti menangis kini bangun dan duduk lalu menyeka air mata yang masih membasahi matanya.
"Terus baju aku ini?" Tanya Lavasha
"Oke oke. Itu baju sepupu aku dan sepupu aku juga yang pakein ke kamu" jawab Kaevan dan Lavasha hanya diam seperti tidak percaya. "Oke kamu tunggu disini aku bawa buktinya" Kaevan pergi lalu kembali dengan wanita yang dibawanya.
"Lavasha ini Binar. Dia sepupu aku yang sama-sama kuliah disini. dan dia yang gantiin pakean kamu semalem pake bajunya itu." Jelas Kaevan "iya nggak Nar?" Tanya Kaevan
"Ih enggak ah. Itu emang baju gue tapi yang gantiin bukan gue" jawab Binar dan seketika Lavasha membelakan matanya dan air matanya siap turun kembali hanya dengan satu kedipan saja.
"Binaaaar" pekik Kaevan yang sedikit frustasi
"Haha iya iya. Lavasha gue yang gantiin Lo baju itu. Bukan Kaevan" jelas Binar "oh iya salam kenal dari gue Binar Lestari" lanjut Binar
"Makasih yah" kata Lavasha yang sekarang sudah tenang.
"Oke no problem. Lagian tenang aja Sha, Kaevan emang mata keranjang tapi dia gak bejad ko walaupun ini Kanada yang yaaah.. liberal lah" lanjut Binar dan Lavasha hanya tersenyum mengangguk "okelah berhubung hari ini gue mau jalan sama temen-temen, gue pamit yah Kay" dan Kaevan mengangguk
"Thanks Nar." Binar mengangguk
"Semoga kita sering ketemu yah Sha. Dan kalau Lo emang agak lama disini nanti gue ajakin maen deh Lo ke tempat indah disini."
"Oke" jawab Lavasha tersenyum dan Binar hanya balas Tersenyum lalu pergi.
Kaevan masih duduk didekat jendela kamarnya memperhatikan Lavsaha yang memegangi kepalanya.
"Pusing?" Tanya Kaevan dan Lavasha mengangguk "tiduran aja dulu"
"Tapi kak Vanya pasti khawatir. Aku harus pulang"
"Udah tenang aja. Aku udah chat ke kakak kamu dan bilang kamu nyoba nginep di hotel untuk satu malam dan kakak kamu balas iya. Sorry kalau aku lancang buka hp kamu abis gak dikode juga hpnya."
"Yaudah. Makasih yah" ucap Lavasha dan Kaevan mengangguk.
"Yaudah kamu istirahat aja dulu kalau udah gak pusing terserah mau ngapain. Aku keluar dulu yah mau nyari makan." Pamit Kaevan dan Lavsaha hanya mengangguk
"Kay?" Panggil Lavsaha
"Iya?" Tanya Kaevan yang sudah hampir menutup pintunya
"Maaf ngerepotin terus"
"Enggak kali. Santai aja" jawab Kaevan Tersenyum lalu pergi.
☘☘☘
Pagi ini Lentera dan Kimmy sudah berada dirumah Lavasha membawakan sarapan untuk Zaldi.
"Zaldi makan dulu yah" Kata Lentera
"Iya kak" jawab Zaldi
"Berangkat sama siapa Zal? Bawa mobil?" Tanya Kimmy
"Dijemput temen kayanya" jawab Zaldi
"Udah punya pacar Zal?" Tanya Lentera
"Yaelah Lo Ra" cibir Kimmy
"Gakpp kali Mi. Udah punya pacar belum Zal?" Tanya Lentera lagi
"Belum" jawab Zaldi yang sedang mengunyah sarapannya pagi ini
"Masa sih Zal? Cowok se cakep kamu gak punya pacar" lanjut Lentera dan Zaldi hanya tersenyum
"Bener Zal gak punya pacar?" Tanya Kimmy
"Serius" jawab Zaldi
"Keysha siapanya kamu?" Tanya Kimmy lagi membuat Zaldi berhenti mengunyah makanannya untuk beberapa saat
"Sahabat" jawab Zaldi
"Nanti jadi cinta Zal. Sahabat jadi cinta" sambung Lentera
"Aduh kak Rara ada-ada aja deh. Itu mah cuma judul lagu." Lanjut Zaldi
"Aku serius Zal. Pokonya rasain aja nanti. Aku tau Keysha suka sama kamu tapi cewek gengsi kali Zal. Nih yah Zal jadi cowok jangan jutek-jutek amat apalagi sama cewek cantik. sahabatan lagi. Nanti kalau udah jatuh cinta aja beuh... terus nih yah Zal kalau kamu jutek nanti nyesel sendiri soalnya ceweknya bakal pergi karena bete sama sikap kamu." Cerocos Lentera
"Halah so jadi pakar cinta Lo Ra. Lo aja jomblo kekal. Jangan di denger Zal sekarang masanya kamu belajar bukan pacaran. Itu gak terlalu penting. Masalah yang kek gituan mah nanti juga bakalan datang sendiri yang paling bener tuh kamu belajar yang bener. biar jadi orang sukses kalau udah sukses cewek apa yang gak mau sama kamu." Sangkal Kimmy
"So bijak Lo mi."
"Haha udah udah. kak Kimmy kak Rara gak usah berantem yah. Zaldi ini udah selesai sarapan dan Sekarang mau berangkat." Zaldi beranjak dari meja makan dengan senyum hambarnya karna dia tidak biasa dengan keadaan seperti yang diciptakan Kimmy dan Lentera pagi ini.
"Yaudah sana hati-hati yah" kata Kimmy dan Zaldi mengangguk lalu pergi
"Zal jangan lupa kata aku." Teriak Lentera dan Zaldi hanya mengacungkan jempolnya tanpa berbalik.
"Ganteng banget si Zaldi. Udah punya lesung pipi lagi kalau ketawa. Biasanya yah Mi kalau cowok punya lesung pipi tuh kesannya kaya ke cewek-cewean gimana gitu. tapi Zaldi duuuh pelengkap gantengnya deh mana cool banget, gue jamin gak mungkin si Keysha gak suka sama Zaldi apalagi si Zaldi cuma punya Keysha yang jadi temen cewek satu-satunya. Iya gak Mi?" Tanya Lentera
"Iya" jawab Kimmy yang sibuk dengan hpnya.
"Ah elo Mi, gue nyerocos dari tadi cuma jawab iya. Gak seru." Kesal Lentera
"Gue lagi Chat sama Lavasha nih"
"Oh yah. Coba gue liat. Vc dong vc" Lentera menggeser badannya lebih dekat dengan Kimmy karna ingin melihat layar hp Kimmy.
"Gak bisa Vc. Shasa mau ke Lake Louis. di Banff National Park. Tempat wisata terindah di Kanada."
"Njirrr gue pengen banget kesana"
"Iya nanti kita kesana naek odong-odong"jawab Kimmy dan beranjak pergi ke dapur menyimpan piring bekas sarapan ketiganya.
"Nyebelin Lo Nyet" Cibir Lentera.
☘☘☘
"Hari ini mau kemana lagi Sha?" Tanya Lavanya pagi ini
"Lake Louis" jawab Lavasha tersenyum
"Idihhh emang tau jalan?"
"Tau dong kan ada yang nemenin"
"Wah siapa?" Tanya Lavanya penasaran
"Namanya Kaevan dia mahasiswa Kedokteran di Kanada. Dia asli Jakarta." Jelas Lavsaha
"Wuiiih keren. baru empat hari disini udah dapet gebetan" goda Lavanya
"Apaan si kak, cuma temen kali. Ketemunya juga gak sengaja kebetulan aja dia bisa bahasa Indonesia jadi aku mau temenan. terus kebetulan dia juga punya sepupu cewek jadi nyambung lah dari pada aku sendiri kakak kan kerja."
"Haha iya deh. Maaf banget yah kakak gak bisa temenin kamu"
"Gakpp kali kak"
"Yaudah kamu hati-hati aja yah. Kalau ada apa-apa kabarin kakak yah"
"Siap kak" Lavasha Tersenyum begitupun Lavanya.
☘☘☘
Pagi ini Lavasha sudah ada di apartemen Kaevan. Karna Kaevan yang mengatakan untuk datang dan membujuk binar supaya ikut.
"Jadi ikut kan Lo Nar?" Tanya Kaevan
"Emang harus banget?" Tanya Binar
"Ya enggak juga" jawab Kaevan
"Ya harus Nar. Masa gue sama Kay berdua" sambung Lavasha
"Nah kan Dia yang takut. Kalau gue si enak" lanjut Kaevan
"Dasar Lo" cibir Binar kepada Kaevan "yaudah gue ganti baju dulu yah" kata Binar yang setuju akan ikut ke Lake Louis
"Makasih yah Nar udah mau nemenin" kata Lavsaha
"Oke. Santai aja Sha." Jawab Binar dan pergi lalu dengan jail tangan Binar sengaja mematikan Lampu yang ada diruangan itu.
"Kebiasaan banget yah Lo" teriak Kaevan
"Nyalain dong Kay. Yaelah Kenapa juga gorden masih ditutup" gerutu Lavasha "hp aku mana lagi ini" lanjutnya
"Sana nyalain. gue senterin nih pake hp" dan Lavasha bangkit dari duduknya untuk menyalakan lampu.
"Ini mana si Kay" Lavasha belum juga menemukan mana yang harus dia pijit untuk menyalakan lampu. Dan akhirnya Kaevan berdiri dan menghampiri Lavasha
"Masih gak ketemu?" Tanya Kaevan yang berada dibelakang Lavasha
"Iya belu...mmm" Lavasha setengah kaget saat berbalik melihat Kaevan yang berada dihadapannya sangat dekat. Kedua mata itu kini beradu
"He'u" Lavasha cegukan sekarang. Dia memegang dadanya sendiri. Dahi Kaevan membuat lipatan lalu tersenyum dan bergerak lebih mendekatkan wajahnya ke wajah Lavasha sampai membuat Lavasha cegukan untuk ke dua kalinya dia berusaha mundur tapi keadaannya sudah mentok ditembok. Kaevan yang melihat wajah Lavasha yang mulai memucat juga sudah tiga kali cegukan, kembali tersenyum dan seketika lampu menyala karena tangan Kaevan tentu saja menemukan mana yang harus dia pijit sedangkan matanya hanya melihat mata Lavasha juga expresi wajah Lavasha yang tegang tapi lucu menurut Kaevan.
"Duduk aja dulu gue ganti baju dulu" kata Kaevan menjauhkan dirinya dari Lavsha dan pergi ke kamar setelah Lavasha mengangguk Canggung.
Kenapa dia langsung cegukan? Tanda kecanggungan dia cegukan? Batin Kaevan di penuhi pertanyaan sekarang.