Barack sedang menyenderkan kepalanya di tepi ranjang ketika Verga membuka matanya. Ia tidak tahu berapa lama tidak sadarkan diri tapi gadis itu ingat apa yang terakhir kali terjadi dengan dirinya sebelum terbaring di rumah sakit. Verga menggerakkan tangannya dan mengusap lembut rambut pria yang sedang memejamkan mata itu. "Apa aku membuatmu kuatir?" tanya Verga yang tidak menginginkan jawabannya kemudian menggerayangi dirinya pada bagian yang paling tersembunyi menggunakan tangan kiri. Tida ada perasaan sakit dan masih utuh. "Sayang?" gumam Barack yang langsung berdiri ketika menyadari Verga telah bangun. Ia lalu memeluk gadis itu dan mengecup pipinya dengan lembut. "Katakan padaku, apa kau merasakan sakit di bagian tertentu? Aku akan memanggilkan dokter," tanya Barack cemas. "Aku bai

