bc

The bottomless world

book_age16+
14
IKUTI
1K
BACA
adventure
drama
mystery
scary
brilliant
magical world
multiverse
like
intro-logo
Uraian

pernahkah kalian membayangkan makhluk mitologi hidup diantara kita adalah nyata? terdengar bohong, tapi. kalian harus percaya mulai saat ini, karena aku adalah saksi perjalanan itu. Cobalah perjalanannya yang menegangkan

chap-preview
Pratinjau gratis
Pergi
" Kau yakin akan pergi?" "Kau tau, aku harus ikut keluarga ku. Aku harap kita bertemu lagi" Gadis dengan rambut merah nya tersenyum melihat tetangga sekaligus teman satu sekolah, Edbret stone. Berwajah murung. Tak rela sama sekali meningalkan kota kelahirannya serta teman di punyanya, Emeliy Watson. " Tak apa, aku bisa mengunjungi mu kapan-kapan, Nancy juga tinggal di daerah Greenwich, dia bibi ku. Jadi tak usah khawatir" Emeliy memang satu-satunya teman karib Edbret yang pengertian, gadis itu terlampau baik. Maka dari itu siapapun akan nyaman berkawan dengannya. "Edbret... Ayo, kau mau di tinggalkan!!" Teriak seorang gadis berambut pirang dengan ponytail panjang, sembari menghitung semua barang telah tersusun rapi masuk ke dalam mobil ekspres. " Iyaa.. aku akan kembali," balas anak itu pada kakak perempuannya. " Terima kasih, Emeliy. Aku juga akan mengunjungi mu." ' cup' Edbret, remaja itu mencuri sebuah kecupan di pipi merah gadis bernama Emeliy. Sembari berlalu dengan melambaikan tangannya Edbret menghilang dalam mobil sewaan ayahnya menuju bandara. " Kau menyukai si Emeliy itu ya, owch. Anak ibu sudah besar" Wanita dewasa tersebut mencubit gemas hidung Bangir anak lelakinya. " Mam, aku tak suka ini ya" Edbret menampik pelan tangan ibunya, bisa-bisanya Anne yang tengah duduk di depan bersama sang ayah repot-repot menoleh ke belakang cuman mengoda baby boy nya. " Edbret stone, jaga sikap mu. Diam lah seperti saudara mu lainnya" Edbret mendengus tak suka mendengar bentakan pria dewasa itu. Ia melirik gadis sebelahnya terlihat Yuline tengah menenangkan emosi ayah mereka, agar tak membuat adiknya tertekan. Pemandangan jalanan kota besar Washington D.C, menjadi hiburan bagi Edbret pohon-pohon sudah mulai menguning, ah. Sudah memasuki bulan September rupanya, waktunya musim gugur, padahal ia mempunyai keinginan bermain dengan salju ketika winter tiba, sungguh. Amerika akan sangat cantik jika musim gugur, banyak daun mapel mulai berwarna oranye serta kuning, udaranya segar serta hangat jika terik matahari mulai muncul. Edbret kecil mulai menghitung berapa tikungan berapa jalanan di lalui kendaraan mereka, hari ini keluarga stone akan berhijrah ke Inggris, negri terkenal dengan London bridge. memakan waktu serta jarak hampir seharian penuh akhirnya keluarga stone sampai ke tujuan. Sebuah rumah lama, terlihat dari struktur nya, tapi masih sangat kokoh dan layak huni. Mr stone terlihat tengah mengobrak Abrik kantung mantel coklat, Mrs Clarkson pun ikut panik melihat suaminya kebingungan mencari kunci rumah, by the way. Rumah mereka dulu sudah mengunakan pintu password, jadi wajar jika lupa menaruh kunci, benda yang mudah terselip serta jatuh. Yuline juga ikut membongkar tas besar bersama nyonya stone sedang si kecil Eland ia menenangkan ayahnya agar tak panik. Sedang Edbret hanya berdiri sedari tadi menatap kehebohan keluarga stone. Rumah besar tersebut cukup jauh dari para tetangga maka dari itu tanah di sekitar mereka terlihat sangat lega, di kelilingi pohon tinggi besar, Edbret cukup tertarik dengan situasi lingkungan rumah barunya, Engan tertarik dengan kesibukan mendadak akibat keteledoran sang ayah, Edbret melangkah pergi seusai ia berpamitan dengan ibunya namun tak mendapat respon, ia tetap sibuk bersama putrinya mencari benda bernama kunci pintu. Pergilah Edbret memasuki rimbunan pohon, suasana sore di London masih cukup terang untuk mata manusia melihat lingkungan sekitar semakin membuat stone muda ingin mengeksplor, wajah berseri-seri bocah lelaki itu girang menemukan tanah lapang diantara rimbunan pohon, di situ jua terdapat kubangan air cukup besar nan dalam tapi airnya cukup jernih hampir mirip kolam ikan buatan tak terlalu besar namun tak bisa di bilang kecil, cukup untuk enam orang dewasa berendam dalam sana. . 'buaghh..pranggg' Suara dentuman kaca dengan kayu saling bertubrukan di susul jatuhnya kaca-kaca jendela menyakitkan pendengaran Anna memeluk Eland serta Yuline di sebelah kiri dan kanannya sedikit kaget walaupun tahu suaranya akan sekeras itu. Kunci yang cari sama sekali tak dapat di temukan, maka Amstrong berinisiatif memecahkan jendela depan rumah menyuruh keluarga lainnya untuk menunggu di luar. Dengan berhati-hati pria itu mengunakan selimut baby blue agar tak terkena pecahan kaca, dengan berjalan pelan ia memasuki area dalam rumah, debu terlihat di mana-mana menumpuk dari kain putih memang bertujuan agar tak langsung kena kotoran. Stone dewasa kini terbatuk-batuk akan pengapnya serta lembab membuat kesulitan bernafas. Ia mengitari ruang per ruangan kosong mengamati rumah peninggalan keluarga nya, Dunot stone. Pamannya adalah orang terakhir yang pernah tinggal di sana sebelum meninggal dan kini di wariskan pada Amstrong stone. 'crackkk' " Siapa itu?" Hening " Anne, kau menyusul ku kah? Atau kau itu Edbret" Hening. Sama sekali tak ada sahutan, padahal ia dengan jelas mendengar seperti suara gagang pintu di gerakan, tak ambil pusing ia tetap melangkah masuk, di sebelah kiri ada tangga menuju lantai atas dari samping tangga terlihat pintu kecil biasanya digunakan menjadi gudang menyimpan perabotan. Amstrong mencoba membuka pintu coklat tadi, terlihat kuno namun sangat sulit di bukanya, benda termakan usia mungkin engsel pintu sudah berkarat, pikir nya sembari tetap berusaha membuka. Dentuman kasar terdengar dari hening nya suasana, hasil dari memaksa pintu itu terbuka lebar. Mata tajam kecoklatan kini menelisik mengabsen apa saja isi barang di sana, seingatnya. Dunot stone adalah orang teliti dan akan menyimpan kunci cadangan untuk berjaga-jaga, kini Amstrong stone sangat membutuhkan cadangan pintu rumah. Voila, dia menemukan serenteng kunci dari sana terselip dalam celah kotak reparasi dengan cepat ia terburu-buru keluar membuka pintu untuk anak serta istrinya, masih berada di luar. Dengan bantuan anak-anak serta suaminya. Anna Clarkson memasuki rumah yang akan di huni keluarga kecil mereka, tidak buruk, rumah baru mereka cukup besar dari sebelumnya masih terlihat kokoh walaupun termasuk bangunan lama. " Tunggu dulu, Edbret di mana?" Tanya ibu, baru menyadari anak kedua nya tak ada di antara mereka. " Apa! anak itu menghilang? Merepotkan sekali, yasudah. Kalian semua pilih kamar yang kalian sukai berada di lantai atas dan aku serta ibu kalian akan di lantai bawah, aku akan mencari Edbret mungkin ia tak jauh dari sini," Amstrong menyuruh anaknya memiliki kamar masing-masing, ia menatap mata istri nya dalam, " kau tunggu di sini jaga Yuline serta Eland, bersihkan saja ruangan yang penting seperti kamar tidur dulu besok aku akan meminta pembersih pangilan untuk membereskan rumah" lanjutnya hanya di angguki nyonya Anna, suaminya lalu mengecup kening wanita itu sebelum pergi menghilang dari pintu.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
639.9K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Scandal Para Ipar

read
707.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook