Hukuman mu

1448 Kata

Bara kemarahan tak menguap meski detik-detik waktu berlalu. Harapan akan sang waktu memudarkan kebencian yang tumbuh subur, mengering dan terhempas oleh bayangan sang tercinta terenggut dalam penderitaan, karena kelicikan kegelapan hari manusia. Tekad Rei menghapus dendam demi Naia terkikis amarah yang muncul saat membayangkan rencana Dirga berhasil. Bagaimana jika rencana Dirga berhasil? Bagaimana kalau Naia terpaksa memilih Dirga karena ia ternodai pria itu? Pertanyaan yang muncul mulai menyiksa Rei yang ingin menghapus dendam. Kegilaan mengedor akal sehatnya, memberontak mengejek Rei seolah mengatakan ia pengecut. "Tidak, aku tidak akan membiarkan masalah ini berlalu. Aku harus membuat perhitungan untuk pria pecundang itu," bisik Rei. "Kalau tidak, dia akan terus mengejar Naia ku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN