Rizal tengah memegangi kepalanya dengan mata menatap sendu ke arah istrinya.
"Sayang percaya denganku, aku tidak menidurinya!" pinta Rizal kepada istrinya.
"Sudah Rizal! kamu tidak bisa mengelak lagi. keperawanan gadis itu sudah kamu ambil!!!" Riswan Ridho Prajawinata ayah dari Rizal membentaknya. Semua ini bermula dari satu hari lalu,
FLASHBACK ON
Rizal dan Tio asisten pribadinya tengah menghadiri Pesta sahabatnya. Saat Rizal tengah mengobrol dengan para sahabatnya, tiba-tiba ada seorang laki laki menyapanya. Rizal menanggapi nya dengan datar dan dingin bukan karna ia sombong, tapi ini adalah sifatnya yang dingin kepada orang yang belum dikenal. semua kolega Rizal memahami sifatnya namun tidak dengan laki laki itu dia tersinggung dengan sikap Rizal. laki laki itu menyeringai, dia merencanakan sesuatu. Dia memasukkan obat bius ke minuman Rizal. Namun pelayan yang mengantarkan minuman tersebut salah memberikan minumannya. meskipun dia tidak meminum obat itu, Rizal masih terkena jebakan karena minuman tadi juga mengandung obat bius.
Riko salah satu sahabat Rizal melihatnya sedang tidak baik baik saja. Dia menawari Rizal istirahat di salah satu kamarnya. Ya Riko adalah pemilik hotel pesta ini. Riko menyuruh Rizal ke kamar no 106 sedangkan pendengaran Rizal hanya menangkap suara 06 dia pun masuk ke kamar no itu. Tito asisten pribadinya tidak ikut mengantar, karna Rizal ingin sendiri saja. Rizal masuk ke kamar itu dan aneh nya kamar itu tidak dikunci . matanya sudah memburam akhirnya Rizal ambruk di ranjang itu . sedangkan ia tak tahu jika disampingnya ada gadis yang meminum minumannya tadi. 1 jam yang lalu gadis itu meminum minuman yang ada untuk Rizal. Dia merasakan gejala yang sama dengan Rizal. jadi dia pun berpamitan pulang dan saat di lift terdapat segerombolan laki-laki jahat, mereka yang melihat elin itu pun berencana ingin menjahati elin. Namun sayangnya seorang laki-laki menghentikan mereka, karena kasihan dengan elin. Laki-laki yang menyelamatkan elin itu menyuruh asistennya pribadinya untuk menyewa sebuah kamar. Saat hendak meninggalkan elin di kamar, elin tanpa sadar menahan laki-laki itu. laki-laki itu tersenyum sinis,
"heh, rupanya kau sama saja dengan mereka. baiklah jika itu mau mu. akan ku ladeni," laki-laki itu memberikan isyarat kepada asisten nya untuk pergi dan meninggalkan mereka. awalnya laki-laki itu menatap elin dengan sinis, namun setelah mengetahui kebenaran nya. ia meng*mpati dirinya sendiri, ia menyalahkan dirinya yang begitu kejam telah mengambil mahkota elin. Laki-laki itu ingin sekali menunggu elin terbangun namun, karena ada meeting mendadak laki-laki itu meninggalkan elin begitu saja tanpa menutup kamarnya. Maka dari itu, Rizal bisa masuk ke dalam.
BRUKKK
dan suara teriakan terdengar .
"RIZAAALLLLL " Teriak laki laki paruh baya. Rizal tersentak kaget dengan kedatangan ayahnya, dan belum reda rasa kaget Rizal karena teriakan itu. Dia dikagetkan lagi oleh seorang wanita yang telanjang di sampingnya. Elin pun mengalami hal yang sama dengan Rizal. Dia menangis saat mengetahui dirinya sudah tidak suci lagi.
"Dad Rizal bisa jelaskan. ini tidak seperti yang Daddy bayangkan.. "jeda Rizal dia menatap elin dengan tajam.
"Hei kamu seharusnya ingat kan dengan siapa kamu tidur" lanjutnya lagi dengan membentak, elin yang dibentak Rizal pun kaget. Dia menangis dan takut kepada Rizal. Sedangkan Riswan dia sangat geram dengan anaknya karna tidak ingin mengakui kesalahannya. Sebenarnya riswan juga memikirkan bagaimana nanti perasaan Dea (istri Rizal) dan Annisa (mommy Rizal)
"DIAM KAMU RIZAL SEKARANG KITA PULANG!!! KAMU IKUT KAMI " Bentak Riswan. elin mengikuti Rizal dan Riswan. Rizal menatap elin dengan penuh kebencian terhadapnya. "S*AL*N AWAS AJA LO" umpat Rizal dalam hati .
FLASHBACK OFF
Dan sekarang inilah mereka. Nadea istri Rizal kecewa dan menangis sakit hati dengan Rizal karna tidak mau mengakui kesalahannya. Dia benar benar marah dengan Rizal. Sedangkan elin dia merasa bersalah kepada Nadea karna merusak rumah tangga mereka. Elin hanya menundukkan kepalanya.
"Jadi bagaimana ini pak Riswan anak saya sudah kehilangan mahkota yang dia jaga. " Ayah elin bertanya kepada Riswan sedangkan Riswan hanya terdiam sejenak sambil melihat menantunya menangis di pelukan istrinya atau mommy Rizal. mereka sangat menyayangi Dea seperti anaknya sendiri. Dea seorang anak yatim piatu, sebenarnya Dea mempunyai keluarga dari pihak ayah namun mereka berada di Prancis. Papa Dea adalah sahabat Riswan jadi dia mengetahui sifat dan sikap Dea dari lahir.
"Dea maafkan Daddy nak. suami mu harus menikah dengan elin. Kamu harus siap di poligami" ucap Riswan dengan penuh sesal.
"Tidak dad. Rizal tidak mau nikah dengannya. Rizal tidak menidurinya dad, Rizal mohon percaya denganku. Sayang percaya dengan mas, mas tidak meniduri wanita ini." Rizal menolak dengan tegas usulan Daddy itu. Keluarga elin sangat geram dengan perilaku Rizal. Elin merasa sakit hati dengan ucapan Rizal namun dia tak bisa apa apa.
"CUKUP MAS JANGAN MENGELAK LAGI. NIKAHI DIA. BIAR AKU YANG MENGALAH. AKU TIDAK INGIN DI POLIGAMI" Dea akhirnya bersuara. Semua orang yang mendengar ucapan Dea kaget bukan main apalagi keluarga Prajawinata.
"tidak dea, tidak mommy mohon nak, jangan pergi hiks hiks mommy sayang sama kamu hiks hiks" Annisa mommy Rizal menangis terisak sambil memeluk Dea dengan erat. Tangis Dea tambah kencang.
"Dea pikirkan lagi nak." Riswan membujuk Dea agar tidak pergi dari keluarganya. Dia merasa gagal dan malu kepada mendiang sahabatnya itu. Sedangkan Rizal dia menitihkan air mata.
"Sayang aku mohon tolong percaya dengan ku, bukan aku yang menidurinya sayang hiks " Rizal menangis dengan duduk bersimpuh di bawah Dea. Dia menaruh kepalanya di paha Dea dan menangis. Elin yang melihat cinta Rizal sangat besar untuk Dea pun merasa berdosa telah hadir di dalam keluarga itu.
"Maaf semuanya saya menolak menikah dengan Mas Rizal. Saya tidak mau menjadi perusak rumah tangga orang" Elin akhirnya berbicara juga. Keluarga prajawinata sangat kaget dengan ucapan elin, begitu juga dengan orang tua elin.
"Elin apa apaan kamu " Ayah elin meneriaki anaknya. Elin memohon kepada ayahnya. Dia merasa sangat berdosa dengan Nadea.
Akhirnya mereka mengambil keputusan jika Rizal harus menikah dengan elin apabila elin hamil nantinya. Tapi jika elin tidak hamil Rizal harus menebus perbuatannya dengan masuk ke penjara. mereka menyetujui kesepakatan itu . mereka menunggu 1 bulan lagi. meski membuat keputusan itu Rizal tetap mencari tahu apa yang terjadi di malam itu.
1 BULAN KEMUDIAN
Seperti yang dijanjikan keluarga elin datang lagi ke sana. Dalam satu bulan ini Rizal mencari tau tentang apa yang terjadi namun hasilnya nihil dia tidak mendapatkan info apapun. Dan dari penjelasan Riko dia menyimpulkan jika dirinya telah salah masuk kamar hingga mengakibatkan kesalahpahaman ini. Selama satu bulan juga Sikap Dea sangat dingin dengannya. Namun meski begitu dea tetap melayani dengan baik .
Dia pikir kejadian 1 bulan lalu sudah selesai namun tidak sekarang keluarga elin membawa bukti bukti jika anaknya sedang hamil. Semua terkejut apalagi Dea istri Rizal, mereka berdua sudah menikah 2 tahun. Namun belum dikaruniai momongan sedangkan elin baru sekali melakukannya sudah hamil saja. Dea merasa sedikit iri, namun karna sudah begini dia lebih memilih mundur.
"Baiklah karna elin sudah mengandung anak mas Rizal, seperti kesepakatan kita semua 1 bulan lalu. Dea akan mengalah" Dea berbicara seolah ia baik baik saja, padahal ia menahan sesak d**a dan air matanya, senyum lembut menghiasi wajahnya.
"Selamat ya. jaga kandungan kamu agar sehat selalu. dan saya titip Mas Rizal. mari semuanya, Dea ke kamar dulu" Dea memeluk elin yang tertunduk dan pamit pergi ke kamarnya.