“Ini berkas-berkas Charlotte yang kau minta semalam.” Gina meletakkan satu map besar berisikan beberapa tumpuk portfolio, di atas meja bar kamar hotel Dave. Dave membuka map itu. Matanya menatap lekat-lekat CV milik Charlotte. Di situ tertera nama Charlotte dan keterangan-keterangan lainnya. “Trims, Gina. Ini akan sangat membantu. Kau boleh kembali ke kantor.” Gina mengamati wajah Dave, yang semakin hari semakin terlihat lesu. Gina tahu betapa tertekannya Dave, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. “Dave, aku memang sahabat Charlotte. Tapi aku juga tidak akan membenarkan sikapnya ini. Menurutku, kalau dia memang tidak mau diperjuangkan. Berhentilah untuk memperjuangkannya....” *** Dave mencocokkan alamat yang tertera di note ponselnya

