Tangannya yang besar dan panas menjalar ke punggung Keira, menelusuri lekuk yang sudah ia hafal, tapi kini disentuh dengan kesabaran berbahaya—sentuhan yang bukan lagi untuk sekadar menjelajah, tapi untuk menguasai. Jari-jarinya menekan pelan di bawah belikat, lalu turun perlahan ke pinggang, menyusup ke bawah kain satin tipis yang sudah nyaris terlepas dari tubuh Keira.
Tubuh gadis itu melengkung, matanya terpejam, napasnya pendek dan terburu. Pipinya memerah, rambutnya kusut tak terkendali, dan bibirnya... basah, terbuka, seperti memohon.
"Delon..." suaranya hanya desahan, begitu manja dan bergetar, "please..."
Delon menunduk, lidahnya menyentuh lembut tulang selangka Keira, lalu bergerak naik—menjilat perlahan, setengah menggoda, setengah menghukum. Satu tangannya menahan pergelangan
