KU BALAS SUAMI PENGHIANAT

Part 1 Malam ini aku harus segera bersiap-siap untuk menyambut suamiku Mas Danu yang baru saja pulang dari luar kota untuk bertemu klien nya selama 3hari dalam urusan bisnis. Aku segera memasak sup iga makanan kesukaan Mas Danu. Setelah lama berkutat dengan pekerjaan di dapur dan sudah kelihatan bersih akhirnya kelar juga pekerjaannya. gegas Risa beranjak untuk membersihkan diri bersiap-siap untuk menyambut kedatangan suaminya. Setelah selesai aku memutuskan untuk sekedar bersantai di ruang tamu untuk istirahat sejenak. Tepat pukul 05:00 terdengar suara deru mobil, ya pasti itu mobil Mas Danu. 'Tok.. Tok.. Tok'. Terdengar suara ketukan di daun pintu, segera aku beranjak untuk membukakan pintu Mas Danu. "Hay Mas, kamu sudah pulang? " tanya ku kepada Mas Danu sambil mencium tangan Mas Danu dengan takzim. "Iya Risa ku sayang, Mas sangat merindukan mu" ucap Mas Danu seraya mengulas senyum dan lalu mengecup kening ku dengan lembut. ya begitulah Mas Danu dia selalu terlihat mesra dan lembut kepada ku,meskipun kami belum di karuniai seorang anak. Usia pernikahan kami sudah berjalan selama 2tahun tapi Allah belum mempercayakan kami untuk di beri seorang anak. Pernah aku bertanya kepada Mas Danu saat itu perihal anak. "Mas, apakah kalau kita belum di karuniai anak, apa kau akan meninggalkan ku? " ucap ku kala itu kepada Mas Danu. "Tidak akan sayang, aku akan sabar menunggu sampai kita di beri kepercayaan untuk memiliki anak nanti" ucap Mas Danu meyakinkanku saat itu. "Risa sayang, malam ini kau sangat terlihat cantik sekali, istriku ini memang sangat cantik dan wangi" ucap suamiku seraya membelai rambutku dan menarikku dalam pelukannya. "Ya dong Mas, aku sangat merindukan mu loh Mas" ucap ku seraya memeluk Mas Danu. Tapi tunggu. 'Ada yang aneh dengan tubuh Mas Danu, mengapa tercium aroma parfum wanita, parfum siapa ini perasaan parfum miliku aromanya pun berbeda dengan ini'. Batin ku bertanya-tanya. "Mas, kenapa kemejamu aromanya berbeda seperti biasanya? apa kamu beli parfum aroma lain?" ucap ku penuh penasaran dan experesi wajah yang bingung menatapnya. Ku lihat wajah Mas Danu seketika berubah gugup dan memalingkan wajah nya dariku. "I,, i,, itu tadi Mas di kantor berkeringat dan lupa menggunakan parfum saat berangkat kerja jadi Mas minta ke karyawan kantor perempuan di kantor tadi jadi aromanya seperti itu. " Kilah Mas Danu, membuatku mengerutkan kening seketika. "Oh ya Ris, Mas mau bersihkan diri dulu ya, badan Mas rasanya lengket dan lelah sekali." Ucap Mas Danu seraya berdiri melangkah ke arah kamar dengan tergesa-gesa. Aku yang masih penasaran dan bingung dengan penjelasan Mas Danu membuat otak ku berfikir dengan keras. 'Apakah benar yang di katakan Mas Danu, selama aku berumah tangga dengan Mas Danu membuatku sedikit hafal dengan segala kebiasaannya, dan Mas Danu paling utama menggunakan wewangian sebelum pergi-pergi karena sudah terbiasa di saat kuliah dulu agar aromanya tidak apek. begitulah alasanya, tetapi ini bukan aroma yang biasa di gunakan Mas Danu. Apa jangan-jangan Mas Danu?'. Aku tidak boleh berfikiran aneh-aneh dulu tentang Mas Danu mungkin siapa tau dia benar-benar lupa. Ucap ku seraya bangkit berjalan menuju kamar. Suara gemericik air terdengar di dalam kamar mandi, menandakan bahwa Mas Danu belum selesai dengan rutinitasnya. Saat aku ingin mengangkat jas kerja Mas Danu untuk menaruhnya di baju kotor karena tergeletak di atas kasur. Sebuah benda terjatuh dari saku jas Mas Danu. Benda berwarna merah dan berbentuk love, 'milik siapa ini' ucap ku saat mengambil benda itu. Saat ku buka isinya membuat ku terkejut, sebuah cincin berlian yang harganya sangat mahal. 'Milik siapa ini? '.Batin ku, semua ini membuat otak ku berfikir keras, ada apa sebenarnya yang terjadi, apakah cincin ini Milik wanita lain selain diriku?, itu tidak mungkin. Aku tidak boleh terlihat panik dan langsung menanyakan hal ini kepada Mas Danu. Semoga apa yang aku pikirkan saat ini tentang Mas Danu itu tidak benar.' 'Krieeett', suara pintu kamar mandi perlahan terbuka. Aku buru-buru menyimpan benda itu kembali ke jas Mas Danu. Aku harus bisa mengatur emosiku sebisa mungkin agar aku tidak terlihat curiga pada Mas Danu. Akan aku selidiki hal ini, besok aku akan menghubungi Karin untuk menanyakan apakah suamiku di kantor sedang dekat dengan seseorang. "Sayang, kamu ada di sini? " tanya Mas Danu sambil melangkah menuju lemari untuk berganti pakaian. "Oh iya Mas, aku kira tadi kamu sudah selesai, ternyata belum, aku ingin mengajak mu makan. Tadi aku sudah masak sup iga kesukaan mu Mas, dan sudah ku siapkan di meja makan. " jawab ku sambil tersenyum menatap Mas Danu. "Wah pasti enak tuh, oke sayang tunggu Mas di meja makan ya!, habis ini Mas menyusulmu" jawab Mas Danu sambil tersenyum. Aku segera menuju meja makan dan duduk menunggu Mas Danu. Dalam fikiranku terus terbayang kejadian-kejadian yang barusan terjadi, pikiran ku begitu kalut saat ini. 'Berani kau menghianati ku Mas aku akan balas perbuatan yang kamu lakukan nanti' Ancam ku dalam hati. "Sayang, apakah sudah lama menunggu?" tanya Mas Danu sambil memeluku dari belakang cukup membuatku terkejut. "tidak papa Mas, ayo mari makan" ucap ku sambil menyiapkan makanan untuk Mas Danu. "Wah! kelihatanya enak banget nih sayang? rasanya aku sudah tidak sabar ingin menikmati masakan kamu" kata Mas Danu menatap tidak sabar ke makanan yang ku hidangkan. "Makanlah Mas, ini ku masak spesial untuk kamu" jawabku menatap Mas Danu. Sebisa mungkin aku mengatur perasaan ku. Saat Mas Danu sedang menikmati makanan, tidak sengaja mataku melihat sesuatu yang aneh di leher Mas Danu satu bekas berwarna merah. Seketika membuat ku terkejut. BERSAMBUNG....