Di hadang geng motor

2101 Kata

Ia berlari ke area parkir, melihat mobilnya tinggal rangka berasap. Detik itu juga teleponnya berdering. “Meg! Rumah gue habis! Kristina hampir pingsan!” suara Alex kacau. Telepon kedua masuk. Gonzales. “Mega! Rumah gue rata! Siapa yang ngehajar kita?!” Mega tak menjawab. Tangannya gemetar menerima amplop coklat yang diberikan penjaga rumahnya. Ia membuka dan membaca tulisan Rami: Jangan usik Dirgantara. Kalau tidak ingin tubuhmu menyusul rumahmu. Mega meremas surat itu sambil mengatur napas yang mulai berat. “Baik… kalau ini maumu, Dirgantara… kita lihat siapa yang jatuh duluan.” Arbil datang terburu-buru dari pos keamanan, wajahnya pucat seperti habis melihat hantu. “Ny—nyonya Mega… ini surat. Ditemukan di pagar depan. Katanya… untuk Anda.” Mega mengerutkan kening. “Siapa ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN