“Bunuh mereka!” teriak salah satu pemuda geng motor itu. Syuuh— Wuush!! Wuush!—TRANG! TRANG! TRANG! SLASSH—! SREET!! “ARRRGH!!” BUGH! BUGH! SLASSH!! SREET!! TUSH! CURRR!! BRUG!! Lima orang langsung menerjang Epi bersamaan. Senjata besi, rantai, dan pisau berayun cepat ke arahnya. Namun Epi lebih cepat. Gerakannya seperti bayangan—halus, cepat, mematikan. Katananya melesat, menggores tepat leher pemuda pertama. Darah menyembur. Tanpa jeda, ia memutar tubuh, menyabet leher pemuda kedua, lalu menarik keras— kepalanya terputus dan menggelinding di aspal. Syuuh!! BUGH!! BRUGH!! Pemuda ketiga maju dari belakang—Epi memutar siku dan menghantam d**a pemuda itu, suara tulang patah terdengar jelas. Syuuh—BUGH! BUGH! BUGH!! Satu-satu tumbang. Yang masih hidup mulai gemetar mu

