21. IKA WIJAYA

1821 Kata

Ika Wijaya. Aku sering dibully karena postur pendekku, namun setelah masuk SMK, aku merasakan harapan tumbuh di hatiku, ketika melihat gadis yang muncul waktu MOS. "Erly Natasha! Berdiri Dek." Kak Sefti, salah satu panitia MOS bersuara sambil celingukan. Lalu muncul-lah sosok sepertiku berdiri dengan yakin. Kalau itu aku, mungkin aku sudah pingsan atau menangis karena harus jadi sorotan hampir 250 pasang mata. "Namanya cantik sih, tapi orangnya..." Seseorang nyeletuk, lalu disambut tawa gemuruh yang lain. Aku tidak mungkin ikut tertawa, karena itu berarti menertawai diriku sendiri. "Ya, Kak. Saya Erly Natasha." Gadis itu bergeming tanpa takut atau malu. Seseorang bertepuk tangan, si ketua OSIS, Hans Abdul Abdillah, dia tersenyum geli. Banyak mata mengarah padanya, tapi mataku menangkap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN