“Bunda jangan nangis dong,” pintanya dengan senyum tipis. Tapi bundanya tak sanggup menghentikan air mata. Hingga terkekeh lepas walau air mata itu tetap terjatuh. “Dulu, bunda pernah berpikir untuk menikah di usia yang sama denganmu,” tutur wanita paruh baya itu sambil merapikan jilbabnya dan gaun putih tulangnya. Ia terkekeh mendengarnya. Membiarkan bundanya bernostalgia tentang masa lalu. Ia tahu jika bundanya hanya rindu dan belum mampu melepasnya. Namun bundanya juga sadar, baik sekarang atau pun nanti, akan sama saja. Pada akhirnya, ia akan pergi karena telah tiba waktunya untuk dijemput pangeran surga. Mengarungi bahtera rumah tangganya sendiri. Meninggalkan orang tua namun tetap berbakti. Kini doanya, Allah....panjang kan usia mereka dan semoga masih ada banyak waktu untuk dapat l

