Prolog

291 Kata
"TIDAK SAH!" sahut salah satu wanita yang berdiri di ambang pintu sembari memegangi perutnya yang sedikit membuncit. Camila, wanita yang terlihat begitu anggun dengan gaun pernikahannya serta make up yang semakin meningkatkan kecantikannya terlihay heran dengan kehadiran wanita yang tidak dikenalnya. Sementara pria yang duduk di sampingnya terlihat pucat pasi saat melihat wanita itu. "Siapa dia?" Beberapa orang tampak mencegah wanita itu untuk masuk lebih jauh. Namun entah kekuatan darimana, wanita itu tetap bisa menerobos para tamu yang terheran-heran dengan kehadirannya. "Pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan!" sahutnya dengan nada tajam sembari menatap ke arah Fahri, pria yang mengenakan jas hitam dan tampak gagah itu. "Apa maksudnya ini, Mas?" tanya Camila dengan kebingungan. "Dia sudah menghamiliku. Aku tidak rela menjadi madunya! Aku mau dia menikahiku sekarang juga!" sahut wanita berambut kecoklatan itu lagi. Tulang-tulang Camila terasa lemas mendengarnya. Ia pun menoleh pada kedua orangtuanya yang tampak shock dengan apa yang terjadi di depan mereka. Terutama soal fakta baru yang sangat mengejutkan, yang membongkar semua kelakuan Fahri yang tidak ia ketahui. "Mah, Pah." "Kalo pernikahan ini dilanjutkan, saya akan laporkan Fahri ke polisi!" Wanita itu tersenyum ke arah Fahri yang terlihat tak berdaya. "Apa maksudnya ini, Mas?" tanya Camila yang menatap Fahri dalam-dalam. "Maafkan aku. Aku khilaf," ucap Fahri dengan suara pelan tapi cukup dapat Camila dengar dengan jelas. "Sudah! Kita lebih baik pulang! Beruntung kamu tidak jadi menikah dengan pria yang suka jajan itu! Menjijikkan!" sahut Arif, Ayah Camila yang membuat Camila tak bisa menahan tangisannya. Camila pun beranjak dari tempatnya dan mengikuti kedua orangtuanya serta saudara-saudaranya yang pergi dari sana dengan menahan malu. Bahkan Fahri sama sekali tak mencegahnya atau sekedar meminta maaf pada keluarganya. Juga keluarga Fahri yang sama sekali tidak merasa bersalah dengan semua yang sudah terjadi. Dan wanita itu tersenyum penuh kemenangan ke arah Camila.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN