PESAN

1811 Kata

Ibnu menilhat Raimas menangis seketika merasa bersalah dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya. Spontan ia memeluk Raimas. Taka da penolakan darinya namun terus meneteskan air matanya dengan deras. “Maafkan aku, sungguh aku tak bermaksud menyakitimu dan…” Sejenak Ibnu terdiam, kemudian melanjutkan kembali setelah mengambil nafas “Dan, aku menyesal bicara seperti itu, sungguh, mohon maafkan aku Raimas” Masih belum ada jawaban. Dan kini keduanya terdiam. Ibnu membiarkan Raimas menangis sampai benar-benar tenang hatinya. Lalu, perlahan Raimas mundur dari pelukan Ibnu. “Ya, iya mungkin ini salahku juga yang tidak ingin orang tahu tentang hubungan kita. Tapi bukan berarti aku tidak peduli dan tidak memikirkannya. Terlebih berfikir jika aku hanya ingin bersenang-senang dengan Indra. T

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN