Gavin baru saja selesai menerima panggilan telepon dari Rafa mengenai pekerjaan. Ketika ia menyusul Iris masuk ke dapur, ia melihat istrinya sedang fokus membentuk adonan dan memberi topping di atasnya dengan mengenakan sebuah apron berwarna merah.
Ia menghampiri Iris kemudian memeluk istrinya dari belakang membuat Iris sedikit kaget.
“Hey,” Gavin berbisik di telinga Iris dan mengajaknya menggoyangkan tubuh mereka bersama dengan pelan seolah sedang berdansa.
“Hai." Iris balik menyapa seraya tersenyum manis. Ia mencoba menghindar tapi Gavin semakin mengencangkan pelukannya. Iris berbisik dengan lembut, “Tubuhku penuh tepung. Pergi dari sini.”
“Tidak masalah.” Mencium bahu Iris, Gavin kemudian menyandarkan dagunya di sana. “Aku sudah terlanjur ikut kotor juga.”
Iris tertawa geli merasak
