Iris merasa dunia sangat tidak adil. Kenapa bisa ada pria yang tercipta hampir sempurna akan fisik dan tingkahnya? Dengan mata dalamnya berwarna hitam, hidungnya yang mancung, bibir tipisnya yang segaris, rahangnya yang tegas, tubuh tinggi, berotot, dan kuat. Kelakuannya yang memanjakan Iris, tatapannya yang seperti memuja Iris setiap kali mereka berhubungan intim dan senyum menawannya setiap kali menatap wajah Iris. Iris akan berkata pria yang menjadi suaminya ini adalah pria yang sangat sempurna, well, jika saja Gavin tidak menyakiti perasaannya. Untuk saat ini, pria itu nyaris mendekati kata sempurna. Iris mengambil minumannya lagi setelah beberapa tegukan, ia bertanya pada Gavin, “Kenapa akhir-akhir ini Tiffany tidak ikut denganmu? Padahal sebelumnya dia akan selalu bersama-sama deng

