Rahmad mulai memelankan laju motornya saat mendekati lampu merah. Tatapan matanya melirik spionnya. Netranya memandang jauh lewat spion. Meneliti dengan cermat keberadaan seseorang di belakang mereka. “Udah jauh sepertinya” gumam Rahmad namun, masih bisa di dengar Raya “Apaan Bang?” Tanya Raya heran “Oh, itu udah kejauhan deh ini hampir sampai markas Abang” kilah Rahmad menyembunyikan khawatirnya “Lah, baru dua lampu merah. Deket ini. Markas Abang kan masih dua lampu merah lagi” bantah Raya Rahmad hanya diam, dan sekilas melihat lampu berubah hijau segera ia memutar gas motornya dan melaju kembali. Raya hanya mengangkat bahunya, merasa aneh dengan sikap Rahmad. “Ray, makan soto ayam, gimana?” Tanya Rahmad saat melaju pelan agar suaranya tidak tertelan angin yang berhembus “Boleh,

