Mereka tergelak mendengar ucapan jujur yang terlontar dari mulut Trias baru saja itu. Lagipula, memang kenyataan yang ada benar seperti itu, dan ini bukan hanya asal bicara saja. Violet menggeleng pelan. "Iya ... aku pun sebenarnya sudah malas untuk melihat wajahnya itu, kalau boleh jujur." Mengedikkan bahunya ke atas, dengan senyum miring tercetak jelas pada bibirnya. "Kadang aku tuh merasa heran dengan Rezky deh, Vi." Mentari berpikir sejenak sebelum akhirnya kembali mengatakan, "Iya, bagaimana sih menjelaskannya, tapi aneh saja. Begini, dia kan sudah mendapatkan seorang wanita pilihannya, dan yang digadang-gadang jauh lebih baik dari kamu, kan? Tapi ... kenapa dia masih saja mengejar kamu?" Ini adalah pertanyaan yang terus saja menggelitik untuk mengetahui jawabannya. Violet pun t

