Suara klakson membuat Emily terkesiap dan menyegerakan riasannya yang hanya berupa lipstik dan bedak saja. Sekali lagi ia berdiri di depan cermin dan memastikan dirinya sudah siap untuk berangkat menuju kantor. Bukan pakaian branded yang ia kenakan. Hanya celana panjang berwarna abu tua, tanktop putih dilapisi blazer yang warnanya senada dengan celana. Terlalu sederhana untuk wanita yang berprofesi sebagai Asisten pribadi. Namun begitu, kecantikan alaminya mampu mengalahkan supermodel yang berjalan di catwalk mengenakan pakaian branded. Tak ingin berlama di kamar, Emily menyambar tas dari kursi lalu berlari kecil keluar kamar menuju pintu utama. Setelah membuka pintu, Emily terkejut melihat Ernest menunggang motor sport dengan penampilan casual. Sama seperti tadi malam. Emily melon

