Luna mendekap tubuhnya dengan kedua tangan, menyembunyikan lekuk tubuhnya yang rasanya sia-sia belaka karena sang tuan pastinya akan melihat keseluruhan tubuh gadis itu. “Duduklah di kursi itu.” Alex menunjuk kursi pendek yang telah dia siapkan dan Luna menatap kursi itu dengan pandangan penuh getar sebelum akhirnya terpaksa duduk disana dengan tubuh setengah membungkuk, agar tubuhnya tidak terlalu ketara. “Bisakah kau duduk dengan benar dan singkirkan kedua tanganmu itu?!” Suara Alex mengalun dengan galak hingga membuat Luna terlonjak kaget. Gadis itu masih tetap dalam pendiriannya, bahkan gadis itu semakin meringkuk. “Kenapa kau suka sekali mengulur-ulur waktu, hah?!” Alex mulai kesal, pria itu bangkit dari duduknya untuk menghampiri Luna, menangkap kedua tangan gadis itu dalam gengg

