PART 3

516 Kata
"VERAAAA..."Aku terdiam mendengarkan bentakan Frans.Aku melirik testpack di genggaman tangan Frans dengan takut-takut. Sttt,sial.!Aku lupa membuang testpack di atas meja wastafel kedalam tong sampah.Jadi,Frans tahu kalau aku sedang hamil sekarang.Dia benar-benar marah mengetahui ini. Bukan berarti dia marah karena tidak menyukai kalau aku hamil,tapi marah karena aku tidak memberitahunya tentang kehamilan ini. "Kenapa kamu tidak bilang kepada saya kalau kamu hamil?"Frans menyudutkanku. Aku terdiam,tidak berani menatap wajahnya.Betapa tidak tahunya dia,pertama kali aku melihat dua garis merah di testpack pagi itu sempat membuatku shock.Bahkan pernah terlintas di pikiranku untuk menggugurkannya.Keinginanku untuk menjadi model akan kandas sebelum aku memulainya. Yaks,Frans Sialan. "Apa pedulimu dengan aku hamil atau tidak?" Frans tersentak mendengar ucapanku barusan.Aku membeku tidak sadar telah mengucapkan kata-kata seperti itu.Dengan tergesa frans mencengkeram lengan kananku sedikit keras,aku meringis kesakitan. "Kenapa kamu berkata seperti itu kepada saya,Ra?kamu pikir saya tidak peduli? begitu?"tatapan tajam Frans tidak mengurangi sedikitpun rasa keberanianku untuk melawannya. "Lepasin,Frans.Ini sakit."jeritku seraya mencoba melepaskan cengkramannya.Raut wajah Frans terlihat sedih. "Saya tahu,Ra.Kamu tidak peduli dengan saya.Tapi,asal kamu tahu,saya peduli sekali dengan kamu.Pernahkah kamu menerima kehadiran saya beberapa bulan belakangan ini.Apalagi sekarang kamu hamil anak saya.Buah cinta kita."Frans mengucapkan kata kata itu dengan lembut dan tersenyum.Aku yang mendengarnya mendengus sinis.Dia bilang buah cinta kita berdua . Oh My God,what the Hell?Cinta sebelah pihak,aku mengakui. "Buah cinta kita,Frans?yang benar saja?kamu yang memaksaku.Apa kamu pikir aku dengan suka rela mau menerima perjodohan sialan ini kalau tidak karena papa terlilit hutang dengan perusahaanmu.Asal kamu tahu,keegoisan kamu lah yang menyebabkan aku semakin membencimu.Bahkan aku tidak akan segan untuk menggugurkan kandungan ini.Karena,aku tidak pernah mengharapkan kehadirannya.Karena janin ini juga aku enggak bisa meraih impiannku untukmenjadi seorang model"ucapanku sinis.Aku hendak memukul-mukul perutku ketika Frans menyentak tanganku dan mendorongku ke atas ranjang. "Vera,kamu gila ya.Berani-beraninya kamu mau menggugurkan kandungan kamu seperti itu,Ra.Kamu tidak akan tega melakukan perbuatan hina itu.Tidak peduli seberapa besar rasa benci kamu kepada saya.Akan saya lakukan cara terkotor sekalipun untuk mempertahankan kamu dan calon anak kita.Akan kutunjukkan bagaimana berkuasanya saya."kata Frans.Kulihat dia menjambak rambutnya sendiri frustasi karena menghadapi sifat keras kepalaku. Aku terdiam,mengalihkan tatapanku dari Frans.Kudengar Frans berdecak sebal. "Saya akan bicara sama orang tua kamu agar pernikahan kita dipercepat." "Ya enggak bisa begitu dong,Frans."bantahku. Mau ditaruh dimana mukaku ini,kalau sampai mama tau aku hamil.Bisa dicoret dari Kartu keluarga nanti aku sama mama.Oke,yang ini lebay,karena tidak mungkin.Masalahnya aku bisa diceramahi mama tiga hari berturut-turut.You know lah,mamaku itu drama queen banget,guys. "Terus kamu mau kita menikah sesuai tanggal,5 bulan lagi begitu.Semua orang juga akan tau.Sama saja,Vera." Aku terdiam,tidak bisa membantahnya. "Oke,terserah kamu.Atur aja."jawabku pasrah. Beberapa saat kemudian kudengar suara pintu kamarku dibuka,dan Frans sudah meninggalkanku.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN