"Daniel " Langkah nya terhenti begitu mendengar namanya di panggil. Ia menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang memanggil nya. Abrar tengah berlari menghampirinya. "Apa?" Tanya El langsung kembali melanjutkan langkahnya setelah teman nya itu sudah di samping nya. "Loe masih marah ya sama gue?" Tanya Abrar. El hanya mengindikkan bahu sebagai jawaban. Ia hanya melirik sekali pada teman yang sudah berani kurang ajar dengan Diandra. "Sorry deh, Gue beneran khilaf" kata Abrar merasa bersalah. "Gue beneran gak tau kalau dia tetangga loe dan juga cewek yang loe suka. Loe gak cerita sih". Lanjut Abrar. "Khilaf, tapi niat".sindir nya. "Ck, siapa yang akan tergoda sama Diandra.?. Gue cowok normal, El". "Tapi gak dengan memperkosa juga, kan?". Jawab El dengan nada marah. Abrar menghela n

