Tit Tit Tit. Tit Tit Suara dari monitor alat pendeteksi kerja jantung terdengar lebih dominan dalam ruangan rawat Baim. Cowok itu terbaring tidak berdaya di atas tempat lengkap dengan alat bantu bernapas nya. Di samping nya duduk sang Mama yang sejak semalam tidak pernah meninggalkan sedetik pun. Dengan mata sembab beliau menggenggam tangan anak nya. Tidak ada yang tau seberapa sakit hati nya melihat anak nya nyaris merenggang nyawa. Bahkan, ia tidak bisa mengehentikan air mata yang terus menetes. Untuk pertama kali, selama ia melahirkan anak-anak nya. Hingga sekarang, ini lah untuk pertama kali salah satu anak nya bisa ada di tempat itu. "Sayang, cepat bangun. Mama kangen" ujar Shani dengan suara parau akibat terlalu banyak menangis. Sedangkan di luar, El dan Gia duduk bersandar l

