Hari sudah gelap saat mobil yang di kemudikan oleh Baim berhenti di depan rumah Cinta. Gadis itu terlihat baik-baik saja, ia hanya terlihat cemas. Karena, sejak tadi Baim hanya diam saja. Setelah memastikan dirinya tidak apa-apa. Tidak ada yang terluka sama kali, dan kemudian cowok itu diam saja. "Ibrahim" panggil Cinta tidak langsung memutuskan untuk turun. "Ah, ya?" Saut Baim. Muka nya memerah nyaris pucat. Sekuat mungkin ia menahan rasa sakit pada bagian perutnya. Tangan kirinya sejak tadi berada di perutnya. Berusaha agar tidak banyak mengeluarkan darah. "Kamu beneran gak ada yang luka?" Tanya Cinta cemasa. Dengan muka menahan sakit cowok itu menoleh. Bahkan ketika Cinta meraba wajahnya untuk memastikan apakah ada luka atau tidak. "En.enggak kok." Jawab nya berusaha sekuat te

