Bab 46 - Tembakan

1321 Kata

Ara membuka matanya, ia tidak bisa tidur. Ia bangun dari ranjangnya dan mendapati Jenny belum kembali ke kamar. Ia melirik ponselnya yang berada di meja nakas dan sekian detik kemudian ia bangkit dari ranjang lalu mengambil ponselnya, mendial nomor seseorang dan menempelkan ponselnya ke telinganya. “Ckk kenapa tidak diangkat! Ayo cepat angkat.” kesalnya ketika orang yang dihubunginya belum juga menjawab panggilannya, namun tak berapa lama kemudian, “Halo.” jawab orang dari seberang sana. Mata Ara melebar ketika orang yang dihubunginya itu akhirnya menjawab panggilannya. “Halo! Lebih baik tidak perlu basa-basi. Apa maksudmu terus-terusan mengirimiku pesan menjijikan itu hah! Kamu pikir aku takut denganmu, aku sama sekali tidak takut denganmu!” “Wow santai dong my sunshine, tidak perlu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN