Seminggu sudah berlalu semenjak Rafa kembali mengikatku dalam ikatan pernikahan dan Rafa memang tidak menemuiku selama seminggu ini. Tapi aku sendiri juga tidak dipekenankan kemana-mana. Kebetulan, ia sangat sibuk, jadi aku cukup merasa aman di rumah ini tanpa takut akan disentuh oleh Rafa. Hari ini aku berniat ingin menemui Rehan. Besok resepsi pernikahan akan digelar. Aku merasa tidak nyaman jika belum meminta maaf dan menjelaskan segalanya kepada Rehan. Bagaimana pun juga, ia adalah mantan suamiku. “Mbak, Nisa boleh minta tolong nggak?” Aku tengah membantu mbak Rena membereskan meja makan selepas kami sarapan. “Bantu apa, Nisa?” “Tolong temani Nisa hari ini mbak, Nisa ingin kesuatu tempat.” “Memangnya Nisa mau kemana?” “Nisa mau menemui bang Rehan.” Mbak Rena terkejut dan langsu

