"Nata, wake up" aku membangunkan Nata dengan cepat. Karena Nata memilih untuk tidur di kamarku, maka aku yang mengalah untuk tidur di kamar tamu yang berada di seberang kamarku. Saat aku selesai mandi, Nata sudah tidur menelungkup. Aku tidak tega menyuruhnya untuk pindah. Dia mengerjapkan matanya kemudian melotot ke arahku. Kemudian dia bangun dan langsung memelukku cepat. "Ras?" Panggilnya seolah memastikan aku memang ada. Aku mengusap punggungnya pelan. "Iya. Kenapa sih?" Nata mengulum senyumnya. "Aku pikir kamu pergi lagi" Dan aku lagi lagi hanya bisa terdiam karena ucapan Nata. Aku tidak mengerti bagaimana bisa kepergianku bisa membuatnya seperti ini. Aku tidak wanita yang dicintainya, tapi kepergianku seolah-olah dia telah lama menyayangiku. Membuatku merasa dibutuhkan. "Nat, aku

